eQuator.co.id – SINGKAWANG-RK. Banjir menggenangi sejumlah wilayah di Kota Singkawang. Ketinggian air bervariasi, mulai dari lutut hingga sepinggang orang dewasa. Warga terdampak banjir terpaksa mengungsi di dua lokasi.
Rumah warga yang tergenang air, diantaranya di Kelurahan Bukit Batu, Kecamatan Singkawang Tengah dan kawasan bantaran Sungai Singkawang tepatnya Pasar Baru, Minggu (28/4).
Lantaran kediaman mereka sudah tergenang air, maka Pemerintah Kota Singkawang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Singkawang melakukan evakuasi terhadap sejumlah warga ke pengungsian, diantaranya Pondok Pesantren Al Fatah di Gang Al Amin, Jalan Pramuka, Kelurahan Bukit Batu, Kecamatan Singkawang Tengah.
Sedangkan warga di bantaran sungai kawasan Pasar Baru, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat dievakuasi ke Loka Latihan Kerja (LLK), Jalan BLKI, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan. “Warga di dua titik banjir tersebut sudah diungsikan, dan Kepala Keluarga (KK) maksimal sekitar 70 pada masing-masing titik. Saat ini diungsikan secara bertahap, baru 11 KK,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Singkawang, Drs Sumastro MSi saat meninjau Posko Pengungsian RT 014/RW 003 Pondok Pesantren Al Fatah, Jalan Pramuka, Gang Al Amin, Kelurahan Bukit Batu Kecamatan Singkawang Tengah.
Sumastro mengatakan, upaya pengungsian ini diakui juga banyak dibantu masyarakat. Sehingga Pemerintah Kota Singkawang sendiri berupaya untuk membacup sesuai kemampuan.
Untuk logistik bagi warga yang diungsikan di posko pengungsian, akan dikoordinasikan dengan Tagana maupun BPBD Kota Singkawang mulai hari ini di titik-titik pengungsian. “Jika situasi yang tidak diinginkan terus terjadi, maka Pemkot akan mengembangkan untuk melibatkan stakeholder yang lebih luas. Kalau warga memerlukan bantuan, maka Unit Reaksi Cepat akan kita gerakkan melalui leading sektornya BPBD,” katanya.
Di tempat yang sama, Sekretaris BPBD Kota Singkawang, Christian Valentinus mengungkapkan, banjir mulai terjadi sejak kemarin malam. Banjir bahkan ada yang setinggi pinggang orang dewasa. Jumlah warga yang terkena dampak banjir sekitar 25 KK. “Bila hujan terjadi di daerah hulu, maka banjir di Kota Singkawang kerap kali merupakan kiriman,” ujarnya.
Dia mengimbau warga yang terkena dampak untuk bersedia mengungsi, bila petugas meminta dilakukan evakuasi pengungsian.
Christian mengungkapkan, beberapa hari terakhir ini Kota Singkawang dilanda hujan cukup deras dan durasi yang lama setiap harinya.
Sementara itu, Ketua Tagana Kota Singkawang, Zulfian Agus mengatakan, saat ini masih dalam proses evakuasi warga yang mengungsi. Sehingga pengungsi secara keseluruhan belum terdata. “Saat ini warga yang dievakuasi sudah menempati tempat pengungsian yang disediakan Pemkot Singkawang. Jika evakuasi telah selesai dilakukan, baru petugas akan melakukan pendataan kembali, berapa jumlah jiwa maupun KK yang mengungsi, yang jelas segala sesuatunya sudah dipersiapkan, termasuk dapur umum,” katanya.
Zulfian Agus mengatakan, masyarakat yang terkena dampak banjir dan angin ingin mengungsi dapat menghubungi Tagana atau BPBD, untuk segera dilakukan evakuasi.
Sedangkan Roro, salah satu korban banjir mengatakan, warga mulai berkumpul di lokasi pengungsian sejak pagi hari diantaranya ibu-ibu dan anak-anak. “Ibu-ibu mulai tadi pagi karena malam masih bertahan di rumah,” ujar Roro.
Dia mengungkapkan ketinggian air berbeda-beda di sejumlah tempat. Ada yang setinggi pinggang orang dewasa dan setinggi lutut. “Untuk bertahan sementara, kami mengandalkan beras yang memang rutin dikumpulkan setiap minggu oleh warga. Sementara untuk keperluan lain seperti bumbu mengambil di warung terdekat,” ujarnya.
Roro berharap, banjir yang terjadi cepat surut dan ke depannya ada cara agar tidak selalu terjadi banjir seperti saat ini. “Kita bisa menanggulangi bersama-sama dengan warga,” kata warga RT 14 RW 5, Kelurahan Bukit Batu, Kecamatan Singkawang Tengah.
Laporan: Suhendra
Editor: Yuni Kurniyanto