Banjir, 11 Sekolah Libur

ilustrasi. net

eQuator.co.id – Sintang-RK. Anak sekolah mana yang tidak senang kalau libur. Tetapi kalau liburnya karena banjir menghantam sekolahnya, itu lain lagi ceritanya. Kondisi inilah yang dialami anak didik di sebelas sekolah di Kabupaten Sintang.

“Murid-murid di sebelas sekolah negeri terpaksa kita rumahkan (diliburkan, red), karena banjir merendam sejumlah kecamatan,” kata M Afen, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang kepada wartawan, Senin (29/2).

Sebelas sekolah tersebut, ungkap Afen, di Kecamatan Tempunak, Sepauk, Binjau dan Kecamatan Sintang. “Dari empat kecamatan ini, totalnya ada sebelas sekolah yang sudah terendam,” jelasnya.

Di Kecamatan Sintang saja sudah banyak sekolah yang terendam. Di antaranya, SD Negeri 23 Kelurahan Dara Juanti, SMP Negeri 4, SMA 4 Meyumbung, serta sejumlah TK dan PAUD.
Afen belum dapat memastikan, sampai kapan anak didid di sebelas sekolah itu diliburkan. Lantaran belum dapat diprediksikan kapan banjir surut. “Jika besok banjir sudah surut, maka murid-murid wajib masuk sekolah lagi,” katanya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, Simon Patanduk mengaku, terus merus memantau kondisi banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang. “Terus kita pantau. Khususnya di daerah pemukiman. Kita terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk memantau pergerakan genangan air,” katanya.
Dia menjelaskan, sejumlah kecamatan diterjang banjir menyusul curah hujan yang cukup tinggi sejak bebera hari terakhir. Terutama di Kecamatan Sintang, Sepaok dan Tempunak.

“Jika dibutuhkan untuk mengevakuasi korban banjir, kita sudah menyiapkan segala sesuatu untuk membantu. Termasuk siap memberikan bantuan logistik seperti persediaan makanan dan lainnya,” kata Simon.
Pantauan Rakyat Kalbar, hingga tadi malam, di Ibukota Kabupaten Sintang air masih menggenai beberapa titik ruas jalan, terutama di bantaran Sungai Kapuas, Kampung Ladang.

Banjir di kawasan ini sudah berlangsung sejak tiga hari lalu. Selain karena intensitas hujan yang cukup tinggi, juga diperparah dengan meluapnya Sungai Kapuas.

Laporan: Achmad Munandar

Editor: Mordiadi