eQuator.co.id – Mempawah-RK. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalbar semakin tak terkendali. Bahkan Kalbar menjadi provinsi yang memiliki titik api (hotspot) terbanyak tahun ini.
Kapolres Mempawah, AKBP Dedi Agustono, SIK mengaku telah berupaya maksimal mencegah Karhutla di wilayah hukumnya. “Bersama-sama TNI kita telah turun ke lapangan, menyiagakan pasukan di titik-titik rawan Karhutla,” ujar AKBP Dedi kepada wartawan, Rabu (24/8).
Keseriusan Polres Mempawah menangani Karhutla, juga terlihat dari pembangunan posko. KApolres menyiagakan jajarannya siang dan malam, tanpa waktu kosong. “Kita siagakan pasukan 24 jam nonstop untuk berada di posko-posko itu,” tegasnya.
Kendala yang dihadapi di lapangan, minimnya peralatan dan sumber air jauh dari lokasi. Kemudian bahan bakar juga minim untuk menghidupkan peralatan.
“Ada lima titik api yang telah kita ketahui. Diantaranya di Kecamatan Mempawah Hilir, Kubu, Sungai Kunyit dan Pinyuh. Semua lokasi telah dibangun posko,” paparnya.
Polres Mempawah juga meringkus pelaku pembakaran hutan dan lahan. Saat ini sedang dalam proses penyidikan. Namun indikasi corporate atau perusahaan maupun badan usaha, belum ada melakukan pembakaran lahan. Kalau pun ada indikasi mengarah ke sana, polisi akan berkoordinasi dengan Polda Kalbar.
“Kita juga diundang ditingkat provinsi untuk rapat membahas Karhutla dalam waktu dekat ini. Semoga saja ada solusi yang konkret dalam penyelesaiannya,” harap Kapolres. (sky)