-ads-
Home Ekonomi Bangun Kemandirian Ekonomi Umat Jadi Tantangan Terbesar

Bangun Kemandirian Ekonomi Umat Jadi Tantangan Terbesar

Sejumlah Alumni HMI Deklarasi KAHMI Preneur Kalbar

FOTO BERSAMA. Sejumlah alumni HMI yang ada di Kalimantan Barat deklarasikan KAHMI Preneur Kalbar di Canopy Café n Resto, Minggu (25/3). KAHMI Preneur Kalbar for RK
FOTO BERSAMA. Sejumlah alumni HMI yang ada di Kalimantan Barat deklarasikan KAHMI Preneur Kalbar di Canopy Café n Resto, Minggu (25/3). KAHMI Preneur Kalbar for RK

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Sejumlah alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berada di Kalimantan Barat secara resmi mendeklarasikan terbentuknya Komite Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Preneur (KAHMI Preneur) Kalbar. Deklarasi dilaksanakan di Canopy Café n Resto, Minggu (25/3). Selain sejumlah alumni HMI dari kabupaten/kota se Kalbar, deklarasi tersebut dihadiri pendiri KAHMI Preneur Pusat, Kamrussamad.

Kamrussamad mengatakan, KAHMI Preneur merupakan gerakan penyadaran, khususnya terhadap alumni HMI. Dimana KAHMI Preneur diharapkan dapat melahirkan entrepreneur-entrepreneur baru yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

“Selama ini alumni HMI lebih dikenal karena aktivitasnya di dunia politik, yakni bergabung ke partai politik atau sebagai politikus. Dengan hadirnya KAHMI Preneur, alumni HMI diharapkan mengubah mindset dari political oriented, menjadi entrepreneur oriented,” terang Kamrussamad.

-ads-

Menurut pengusaha yang juga pengurus KADIN Indonesia ini, program inspiratif KAHMI Preneur ditujukan untuk melatih, mentoring, membuka akses permodalan, akses pemasaran, akses teknologi digital dan akses manajemen modern. Supaya bisnis alumni HMI bisa tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan kemandirian ekonomi umat. Pasalnya, membangun kemandirian ekonomi umat menjadi salah satu tantangan terbesar bagi KAHMI. “Apalagi dalam era milenial seperti sekarang ini, produk yang dihasilkan sangat mudah dipromosikan dengan media digital,” tuturnya.

Bahkan kata dia, untuk memenangkan persaingan dengan terus-menerus memunculkan atau menciptakan perbedaan (diferensiasi). Hal ini yang mesti berjalan, baik dari sisi barang maupun pemasaran.

“Makanya harus dijaga supaya tetap ada diferensiasi. Kalau diferensiasi hilang tidak relevan itu biasanya terjadi kejenuhan,” ujarnya.

KAHMI Preneur ini tidak bersifat struktural, melainkan komunitas. Bersifat gerakan dimana saja akan lakukan atau memberikan motivasi mentoring enterprenership. “Kita di preneur ini siprit bagaimana membuka jalan membangun asas kemandirian dipribadi-pribadi kader,” tukas Kamrussamad.

Sementara itu, salah seorang pendiri KAHMI Preneur Kalbar, Imam Abu Hanifah mengatakan, melalui terobosan dan semangat baru yang diusung Kamrussamad, KAHMI Preneur membuktikan bahwa para alumni saat ini tidak hanya berbicara mengenai politik.

“Melihat konsep kewirausahaan kian penting dalam kehidupan berbangsa saat ini dan ke depan, tentunya sekaligus ikut membantu menciptakan lapangan kerja,” ungkap Imam.

Ketua Umum MD KAHMI Kota Pontianak, Subhan Noviar menuturkan, saat ini ekonomi yang harus dibangun, sehingga terciptalah para entrepreneur-enterpreneur dari kalangan alumni HMI. “Tentunya dapat dimulai dengan membangun bisnis dari kecil yang nantinya dapat tumbuh dan berkembang hingga menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Subhan.

Sebelum menghadiri deklarasi KAHMI Preneur Kalbar, Kamrussamad bersama sejumlah alumni HMI melakukan silaturahmi dan kunjungan ke Pasar Mawar Kota Pontianak dan melakukan aktivitas mengunjungi Sekretariat HMI Cabang Pontianak serta TK Permatasari yang berada di lingkungan sekretariat HMI Cabang Pontianak.

 

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Arman Hairiadi

 

Exit mobile version