-ads-
Home Rakyat Kalbar Pontianak Bangun Fasilitas Publik Layak Lansia

Bangun Fasilitas Publik Layak Lansia

Upaya Tingkatkan Usia Harapan Hidup

PELEPASAN BALON. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melepas balon sebagai tanda dibukanya kegiatan Peringatan Hari Lansia Nasional ke-23 di halaman Kantor Dinkes Kota Pontianak, Sabtu (27/7)--Humpro Pemkot Pontianak for RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Usia produktif di Indonesia yang telah ditetapkan pemerintah adalah usia 18 hingga 55 tahun. Namun demikian, tidak sedikit warga lanjut usia (lansia) yang usianya di atas 70 tahun yang masih produktif.

Rerata usia harapan hidup warga Pontianak kisaran 72,4 tahun. Untuk meningkatkan usia harapan hidup, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mempunyai beberapa program bagi para lansia.

Selain akan memperbanyak posyandu lansia di berbagai pelosok Kota Pontianak, juga akan menciptakan ruang-ruang publik yang bisa menunjang kegiatan atau aktivitas para lansia.

-ads-

“Misalnya akses-akses atau fasilitas publik yang memenuhi standar bagi lansia di mana mereka bisa menikmati atau memanfaatkan fasilitas publik yang ada. Taman-taman kota, tempat-tempat rekreasi keluarga termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang bisa dinikmati oleh para lansia,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai membuka Peringatan Hari Lansia Nasional ke-23 di halaman Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak, Sabtu (27/7).

Edi menambahkan, pihaknya juga akan memperbanyak pembangunan trotoar-trotoar humanis yang bisa dinikmati oleh seluruh warga. Terutama lansia yang usianya di atas 60 tahun.

Para lansia nantinya akan merasakan kota yang sejuk, teduh dan indah. Termasuk sarana-sarana rekreasi RTH, yang tidak hanya layak anak saja, tetapi juga layak lansia.

“Jadi para lansia bisa melakukan kegiatan olah tubuh. Kalau badan kita sehat, Insyaallah kualitas hidup kita juga akan meningkat,” ungkap dia.

Kepada jajaran Dinkes, rumah sakit dan puskesmas serta posyandu lansia juga dimintanya lebih memperhatikan para warga lansia dengan membuat berbagai program kegiatan. Semakin banyak kegiatan bagi lansia, semakin banyak pula ruang bagi para lansia untuk beraktivitas.

“Yang paling penting bagaimana para lansia bisa mengukur kesehatannya karena yang tahu kita sehat, sakit, kuat dan lemah, itu adalah diri kita sendiri. Untuk mengukurnya, tentu harus ada kegiatan fisik, juga harus ada pengecekan kesehatan,” tutupnya. (jim/humpro)

Exit mobile version