“Awas Ada Razia” Sambut Petugas BNN

Belasan Pengunjung dan Ladies di Dua THM Positif Narkoba

Wanita-wanita pemandu lagu di Win One Karaoke,
TES URIN. Wanita-wanita pemandu lagu di Win One Karaoke, Jalan Budi Karya, dites urin dalam razia yang digelar tim gabungan BNNP, Polri, dan TNI, Kamis (28/9) dini hari. OCSYA ADE CP-RK

eQuator.co.idPontianak-RK. Tim gabungan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Barat, Polri, dan TNI, menyusur tempat hiburan malam untuk menggelar razia, Kamis (28/9) dini hari. Lokasi yang disasar hanya dua, yakni Win One Karaoke di kawasan Ambalat, Jalan Budi Karya, dan Rain Luxury Club di Kompleks Perdana Square, Pontianak Selatan.

Tepat pukul 00.00, tim gabungan beranjak dari kantor BNNP yang berada di Jalan Parit H Husein 2, Pontianak Tenggara. Pantauan Rakyat Kalbar, owner Win One yang karip disapa Ati terlihat tengah asyik ngopi di sebuah kedai kopi yang tak jauh dari Markas BNNP. Kira-kira, jaraknya 20-30 meter.

Belum diketahui apakah itu hanya suatu kebetulan, namun ketika kendaraan mobil petugas maupun truk Dalmas Satuan Sabhara Polda Kalbar konvoi menuju lokasi tempat hiburan malam (THM), terlihat mobil hitam yang ditumpangi Ati berada dalam barisan konvoi itu.

Setibanya di kawasan Ambalat, terdengar teriakan dari seorang wanita: “Awassss ada razia”.

Saksikan Video:

Razia Gabungan, Belasan Tamu dan Ladies di Win One dan Rain Luxury Positif Narkoba

Tepat pukul 00.19, tim gabungan langsung masuk ke lounge Win One. Riuh musik seketika hening. Lampu gemerlap yang antara mau dengan tidak mau menerangi langsung terang benderang. Semua mata pengunjung, wanita pemandu maupun karyawan Win One tertuju ke petugas gabungan. Aura kepanikan sedikit menghiasi ruangan lantai dasar itu.

Sementara, tim lainnya menuju ke lantai atas. Di sana, tak satu pun room karaoke berisi tamu. Diduga, operasi ini bocor. Pemeriksaan kembali difokuskan kepada tamu lounge di lantai dasar.

Sebelum melakukan pemeriksaan, petugas BNNP memberikan penjelasan dari kedatangannya. Yang selanjutnya memberikan arahan kepada pengunjung wanita agar berada di posisi kiri, sedangkan pria di posisi kanan.

Pendataan dilakukan berdasarkan kartu identitas diri. Sebanyak 102 pengunjung dan wanita pemandu dilakukan tes urin di tempat. Mereka disuruh kencing di toilet yang dijaga ketat anggota Sabhara bersenjata lengkap. Air seni yang disimpan pada wadah kecil itu kemudian diserahkan ke petugas BNNP.

Air seni tersebut dites untuk mengetahui apakah ada kandungan zat narkotika atau tidak. “Di alat atau wadah itu ada tujuh parameter. Cara kerjanya alat itu sudah menghasilkan hasilnya sendiri. Bahan komposisinya juga sudah diatur dari perusahaan, bahwa bisa untuk mengetes apa saja,” jelas Plt. Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Kalbar, Anida Sari.

Dari tes urin yang dilakukan di Cafe Win One, petugas menjaring 10 orang yang positif air seninya mengandung zat narkotika. Mereka langsung didigiring menuju mobil petugas.

“Ada empat laki-laki dan enam perempuan. Ada pengunjung ada pula karyawan (wanita pemandu),” sebutnya.

Di samping dan di sekitar lokasi Win One banyak terdapat tempat hiburan malam serupa. Sayangnya, tak disentuh. Tim gabungan kemudian bergeser ke tempat hiburan malam Rain Luxury Club.

Di sana, 38 orang yang diperiksa. Ke 38 orang ini merupakan pengunjung dan wanita pemandu yang dikumpulkan dari tiga room yang terisi. Pengunjung-pengunjung ini kebanyakan warga luar Kalbar.

Perlakuan yang diberikan sama. Mereka diperiksa identitasnya lalu dites urin.

“Di Rain, tiga orang yang urinnya positif mengandung narkoba. Tiga wanita itu adalah karyawan Rain (wanita pemandu). Namun, ada satu wanita yang belum bisa membuang air kecil untuk diperiksa urinnya. Tetapi tetap dibawa ke kantor BNNP untuk di periksa,” jelas Anida.

Ia menyatakan, razia itu termasuk kegiatan rutin yang setiap tahunnya pasti dilaksanakan. “Jadi, semua pengunjung yang terjaring itu ada pengunjung dan karyawan yang bekerja. Di Rain karyawannya tiga orang. Sedangkan Win One bervariasi ada pengunjung dan pekerjanya,” bebernya.

Anida menegaskan, selanjutnya para pengunjung yang terjaring akan di-assesment. “Dari assesment itulah, pihak BNN akan menentukan apakah mereka harus rawat jalan atau inap,” ucap dia.

Dengan terjaringnya para pengunjung di tempat malam tersebut, BNNP mengimbau agar masyarakat tidak lagi menggunakan narkoba. Sedangkan sanksi untuk tempat hiburan malam itu, menurut Anida, belum ada. Peringatan atau imbauan tetap diberikan agar peredaran narkoba tidak massif di THM.

Sebenarnya, bukan hanya dua tempat tersebut yang menjadi sasaran razia yang dilakukan pada malam itu. Petugas sebelum melakukan razia terlebih dahulu melakukan penyelidikan.

“Dari hasil penyelidikan di lapangan, dua tempat itu lah yang memungkinkan untuk dilakukan razia karena ramainya pengunjung,” demikian Anida Sari.

Laporan: Maulidi Murni dan Ocsya Ade CP

Editor: Mohamad iQbaL