eQuator – Di tengah minimnya penganggaran bagi para atlet, Pengurus Daerah Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kabupaten Mempawah ngotot untuk melaksanakan latihan terpusat (technical meeting) ke luar daerah.
“Bulan-bulan Desemberlah, setelah ulangan umum, saya mau kirim ke Surabaya dan Solo. Ya, pakai uang sendiri,” ucap Pelatih IKASI Kabupaten Mempawah, Sunardi.
Sunardi mengatakan, jika hanya berpatokan pada dana maka olahraga, khususnya anggar Kalbar tidak akan maju-maju. Mengeluarkan uang dari kantong sendiri hanya merupakan perjuangan kecil demi memberikan kesiapan terbaik bagi para atlet dan tentunya untuk menyelamatkan “muka” Kalbar di ajang PON XIX 2016.
“Ya, saya anggap ini sebagai investasi saja. Insya Allah saya akan dapat bonus di PON tahun 2016. Cuman ini kadang ada yang tidak mau tahu. Tidak nilainya di mata insan anggar Kalbar,” ujar pelatih yang pernah membawa pulang medali emas di tiga kali PON berturut-turut pada 2004, 2008 dan 2012.
Bekas kepala pelatih Ikasi Kalbar 2008 ini menambahkan, terdapat empat orang atlet yang bakal diberangkatkan. Mereka diantaranya, Mery Ananda dan Ian Ardian di kelas floret dan sabel. Kemudian Iqbal dan Kadafi untuk kelas degen.
“Mery dan Ian Ardian kita TC-kan di Surabaya selama 10 hari. Karena di Surabaya bagus untuk melakukan pembinaan, di sana lengkap. Kemudian, Iqbal dan Kadafi kita titipkan di Solo untuk kelas degennya selama 10 hari juga. Di sana bagus fasilitasnya,” ulasnya.
Menurutnya, keberangkatan para atlet keluar daerah tidak akan menjadi hal yang sia-sia. Dia hanya mengharapkan agar para atlet itu tetap semangat dan fokus demi Kalbar.
Adapun keyakinan yang menjadi bekal para atlet anggar dalam menghadapi kejuaraan nantinya adalah keyakinan dan persiapan matang. “Satu kekuatan kita yakni keikhlasan melatih, menjalani program latihan yang benar dan disiplin yang tinggi,” ulasnya.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe