Asap Cair Solusi Tanggulangi Karhutla

Pelaku Karhutla di Singkawang Diciduk

PENYULUHAN. Penyampaian materi saat dilakukan penyuluhan penggunaan cuka kayu oleh petugas Manggala Agni Pontianak dan pejabat terkait, Kamis (15/8). Manggala Agni for RK

eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Setelah asap lumayan mereda di sebagian Kabupaten Kubu Raya, Daops Manggala Agni Pontianak berserta BPPIKHL Kalimantan panen jagung pipil hasil uji coba pengaplikasian cuka kayu alias asap cair, Kamis (15/8). Cuka itu diproduksi secara masif di Markas Manggala Agni Daops Pontianak, bekerja sama dengan PT. Pupuk Kaltim dan Dinas Pertanian Kubu Raya.

Kepala Daops Manggala Agni, Sahat Irawan Manik, menyatakan panen jagung pipil hasil uji coba pengaplikasian cuka kayu ini untuk memberikan bukti kepada masyarakat bahwa ada solusi pembukaan lahan yang ramah lingkungan. Dan bermanfaat ketika masyarakat tidak diperbolehkan membakar lahan.

“Terbukti hasil uji coba dan panen jagung pipil yang di berikan cuka kayu sebagai pengganti pupuk, berhasil. Dari segi ukurannya jagung lebih besar dan bagus,” terang Sahat.

Dalam kesempatan itu, hadir perwakilan dari Direktorat PKHL-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya, Perwakilan dari PT. Pupuk Kaltim dan Polda Kalimantan Barat, Penyuluh Pertanian, KPH Kubu Raya, dan mahasiswa Untan, serta Camat dan Kades di Desa Rasau Jaya.

Plt Wakapolda Kalbar Brigjen Imam Sugianto mendukung kegiatan ini dan berharap cuka kayu yang dibuat Manggala Agni Daops Pontianak ini dapat disosialisasikan kepada masyarakat bersama mitra dan instansi terkait. “Saya memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan Manggala Agni Daops Pontianak, BPPIKHL Wilayah Kalimantan. Ini strategi pengolahan lahan tanpa bakar (PLTB) di areal gambut,” kata Imam.

Ia berharap dapat ditingkatkan terus ke depannya, baik dari sisi pengembangan teknologi maupun implementasinya terhadap usaha pertanian masyarakat yang ramah lingkungan.

Sahat Irawan mengatakan, mereka sengaja secara simultan mencoba memfasilitasi informasi, pengembangan wawasan dan keterampilan termasuk di dalamnya keteknikan dalam pencegahan Karhutla.

Bisa dibuktikan bahwa panen jagung pipil secara simbolis sebagai rasa syukur atas kerberhasilan uji coba pengaplikasian cuka kayu. Kadis Pertanian Kubu Raya, Gandhi, sangat mendukung dan segera menyampaikan kepada Bupati Muda Mahendrawan atas gagasan program pemanfaatan cuka kayu sebagai alternatif dari kegiatan PLTB. Agar berdampak ekonomi bagi masyarakat.

“Harapannya, program ini dapat memberikan solusi jangka panjang yang berkelanjutan dalam upaya mengurangi bakar lahan untuk mencegah Karhutla,” tutup Sahat.

Diciduk Polisi

Sementara itu, di Singkawang penegakan hukum Karhutla menimpa NS, 48, yang diduga membakar lahannya di Jalan Veteran, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah. Dia  akhirnya dicokok Polres Singkawang. NS pada Sabtu (10/8) sekitar pukul 11.00 sengaja membakar di lahannya.

“Petugas lapangan kami bersama Manggala Agni dan BPBD dengan Kodim melakukan pemadaman. Ada orang yang mengetahui terjadi kebakaran lahan itu,” ujar Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi, SIK,MH di Mapolres Singkawang, Kamis (15/8).

Tim penyidik Polres Singkawang memeriksa dan mengumpulkan barang bukti dan saksi-saksi, dan akhirnya penyidik berkesimpulan bahwa yang bersangkutan adalah pembakar lahan.

“Kami menetapkan NS sebagai tersangka pembakaran lahan,” katanya.

Luas lahan yang terbakar sekira 2 hektare. NS mengakui pembakaran lahan miliknya meluas.

Polres Singkawang merasakan, masih ada mindset di masyarakat yang mengelola lahan dengan membakar. Ada yang mengatakan bahwa lahan seluas 2 hektare boleh dibakar. Namun aturan tersebut tak berdiri sendiri, ada aturan-aturan tambahan yang harus ditaati di antaranya jumlah curah hujan yang harus memadai.

“Kondisi sekarang curah hujan di Kota Singkawang sangat minim. Dari sisi itu saja, aturan pembakaran lahan seluas 2 hektare tidak terpenuhi. Saya mengimbau agar tidak melakukan pembakaran bila membuka lahan,” ujarnya.

Jumat (9/8/) sekitar pukul 16.00, NS membakar lahannya untuk membersihkan dari semak dan rumput, juga memperluas areal untuk ditanami sayuran. NS mengumpulkan ilalang kering dan ranting kayu di satu tempat.

Kemudian api pun berkobar. Hingga pukul 18.00 NS mematikan api dengan menyiramkan air.

Setelah dipastikan api padam, NS meninggalkan lahannya. Besoknya, Sabtu (10/8) sekitar pukul 11.00, NS didatangi anggota TNI dan memberitahu lahan miliknya sebagian terbakar.

Api juga telah membakar lahan sekitarnya di antaranya lahan milik MO. NS berusaha memadamkan api, namun tidak bisa dipadamkan.

NS pun digelandang ke Polsek Singkawang Tengah, diinterogasi awal dan selanjutnya diserahkan ke Polres Singkawang. Luas tanah milik NS 40 m x 80 m dan ahan yang terbakar secara keseluruhan diperkirakan 2 hektare.

Barang bukti yang diamankan satu buah korek api gas merk Tokay warna hijau dan satu ikat rumput ilalang bekas terbakar.

 

Laporan: Tri Yulio HP, Suhendra

Editor: Mohamad iQbaL