eQuator.co.id – Putussibau-RK. Anis Fatul Arisa, gadis 22 tahun asal Malang, Jawa Timur ini ditemukan tewas penuh dengan luka di Jalan Lintas Selatan, KM 11, antara Kecamatan Putussibau Selatan dengan Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (27/12) sekira pukul 07.00 Wib.
Penemuan mayat dalam kondisi telungkup persis di bahu jalan sebelah kiri dari arah Putussibau ini menyita perhatian masyarakat yang melintas. Anggota polisi setempat yang mengetahui temuan ini kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan identifikasi terhadap jasad yang awalnya belum diketahui identitasnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, korban diketahui merupakan warga Transmigrasi HTI di Desa Tekudak, Kecamatan Kalis. Semasa hidupnya, dia sempat bekerja di beberapa tempat di Putussibau. Seperti warung lamongan dan toko sembako.
“Saat diidentifikasi oleh petugas, mayat perempuan tersebut dengan kondisi luka robek di jari kaki kiri dan bahu kiri,” ungkap AKBP Imam Riyadi, Kapolres Kapuas Hulu kepada sejumlah wartawan, Rabu (27/12).
Dari hasil pengecekan sementara di tempat kejadian perkara (TKP) kata Imam, diperkirakan korban sempat menaiki sepeda motor. “Karena saat ditemukan korban mengenakan helm,” ujarnya.
Namun di lokasi, tidak ditemukan kendaraan milik korban. “Anggota hanya temukan sepasang sandal milik korban di samping kiri kepalanya. Awalnya, identitas korban juga tidak ada,” ucap Imam.
Meski di sekitar TKP hingga di dekat korban tergeletak tampak darah berceceran, kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Menurut Imam, korban tewas diperkirakan antara pukul 21.00-23.59 Wib, Selasa (26/12).
Setelah melakukan identifikasi sementara di TKP, korban kemudian dibawa ke RSUD dr Achmad Diponegoro Putussibau untuk dilakukan identifikasi lanjutan dan visum.
“Sementara kasus ini ditangani Sat Reskrim dan Sat Lantas Polres Kapuas Hulu. Diduga korban meninnggal secara tidak wajar,” tegas Kapolres.
Setibanya di RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau, jasad korban langsung dimasukan ke kamar jenazah. Karena kabar ini cepat menyebar, pihak keluarga mendatangi kamar mayat dan mengakui bahwa mayat yang tadinya tanpa identitas adalah Arisa.
Ibunya beserta keluarga lainnya saling berdatangan ingin melihat kondisi sesungguhnya. Isak tangis tak terbendung mewarnai suasana duka di rumah sakit itu.
Bahkan ibu korban tak sanggup menatap jenazah putri bungsunya, dari tiga bersaudara tersebut. “Dari semalam, Arisa sudah tidak bisa dihubungi. Kami tahu kabar buruk ini jam 9 pagi tadi,” singkat kata dari Abdu Syukur, salah satu keluarga korban.
“Dia kerjanya pulang pergi, karena dia tinggal di Kedamin tempat kakaknya. Kami tahu kejadian ini pagi tadi. Pagi biasa dia ke rumah, tapi tadi pagi tidak ada. Tanya kakaknya, bilang tidak ada juga. Setelah dengar kabar saya langsung cek ke rumah sakit,” timpal Mohdar, pemilik toko tempat korban bekerja.
Hingga berita ini diturunkan, Sat Reskrim Polres Kapuas Hulu masih melakukan penyelidikan di lapangan untuk mengungkap kasus kematian Arisa.
Laporan: Andreas
Editor: Ocsya Ade CP