Antisipasi Terorisme dan Pembajakan di Kendawangan

Latihan Gabungan TNI-Polri dan Instansi Terkait di Tersus PT WHW AR

SIMULASI. Aksi aparat gabungan TNI-Polri dibantu petugas Port Security Tersus PT WHW AR dalam penanggulangan terorisme, pembebasan sandera dan mengamankan pelaku terorisme dalam saat simulasi ISPS Code di Tersus PT WHW AR, Rabu (24/7)--Humas Tersus for RK (FOTO DEPAN)

eQuator.co.id – Kendawangan-RK. Aparat TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat, Polri yang bertugas di Kendawangan, Kabupaten Ketapang serta Direktorat Perhubungan Luat (KUPP III Kendawangan) menggelar latihan gabungan untuk menerapkan International Ship and Port Security Code (ISPS Code) di Terminal Khusus (Tersus) PT WHW AR, Kendawangan, Rabu (24/7).

ISPS Code merupakan regulasi dari International Maritime Organization (IMO) yang secara khusus mengatur kegiatan-kegiatan dan langkah-langkah atau manajemen keamanan, yang harus dilaksanakan dan diterapkan oleh setiap negara anggota dalam menanggulangi ancaman keamanan. Seperti terorisme, pembajakan, perompakan, dan lainnya, terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan.

Manajer Tersus PT WHW AR, Seno Ario Wibowo mengatakan, latihan ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setiap tahun. Dalam simulasi penanggulangan terorisme dan pembajakan ini, kata Seno, selain diikuti pasukan TNI AL dan AD, Polri, petugas KUPP III Kendawangan juga dikuti karyawan PT WHW AR. Dengan total peserta ini berjumlah kurang lebih 100 orang.

“Tersus PT WHW AR telah menerapkan ISPS-Code dengan memiliki Sertifikat SoCPF (Statement of Compliance of a Port Facility). Sehingga wajib bagi Tersus PT WHW AR memiliki kemampuan untuk memenuhi ketentuan manajemen keamanan dan keselamatan internasional tersebut. Guna menjamin keamanan kapal, fasilitas dan aktivitas pelabuhan di area Tersus PT WHW AR,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, Selasa (30/7).

Seno melanjutkan, latihan ini mengusung skenario terjadinya pembajakan kapal oleh sekelompok teroris bersenjata yang menyandera anak buah kapal terhadap kapal yang sedang berlayar di perairan Tersus PT WHW AR. Sehingga mengancam fasilitas pelabuhan.

“Dalam skenario latihan ini, setelah melalui prosedur koordinasi dan kerjasama dengan pihak otoritas pelabuhan/syahbandar (KUPP III Kendawangan) dan aparat TNI-Polri setempat dan dibantu karyawan PT WHW AR dengan cepat menyiapkan operasi penanggulangan teroris dan pembebasan sandera,” jelasnya.

Dalam aksi simulasi tersebut juga diskenariokan terjadi kebakaran di area kapal yang berada di tersus akibat sabotase oleh kelompok teroris. Serta adanya korban luka-luka akibat aksi sabotase tersebut.

Dengan aksi tanggap darurat dan koordinasi yang terjalin baik, kebakaran mampu dipadamkan oleh Fire Fighting Team PT WHW AR dan korban luka dalam pembebasan sandera berhasil ditangani oleh petugas medis PT WHW AR, sehingga korban dapat diselamatkan.

Dalam aksi ini, akhirnya para pembajak dan teroris berhasil dilumpuhkan berkat kerjasama dan koordinasi yang baik antara aparat TNI-Polri, petugas Syahbandar dan PFSO (Port Facility Security Officer) PT WHW AR.

“Selain itu, latihan ini juga disimulasikan penanganan demostrasi warga sebagai wujud kemampuan petugas Port Security Tersus PT WHW AR dalam melaksanakan penanggulangan demo massa melalui kerjasama dengan aparat kepolisian dan aparat pemerintah setempat,” tuturnya.

Pada intinya, kata Seno, latihan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen kepatuhan Tersus PT WHW AR terhadap undang-undang dan aturan pemerintah. Serta dalam rangka menguji kemampuan, prosedur dan manajemen keamanan serta keselamatan di Tersus PT WHW AR telah memenuhi standar Internasional dan sebagai upaya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi di Tersus PT WHW AR. Khususnya terkait dengan keamanan fasilitas pelabuhan.

“Dari Latihan ini, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri seluruh komponen maritim terkait, seperti karyawan Tersus PT WHW AR, termasuk petugas Port Security,  otoritas pelabuhan setempat dan aparat TNI/Polri dalam menjalin komunikasi, koordinasi dan kerjasama untuk melaksanakan penanggulangan bahaya keamanan di pelabuhan. Khususnya Tersus PT WHW AR,” ucapnya.

Seno yakin melalui latihan ini juga dapat membangun kesadaran semua pihak akan pentingnya keamanan wilayah pelabuhan sebagai salah satu pintu masuk segala aktifitas perekonomian negara.

Latihan gabungan yang mengusung tema “Penanggulangan Bahaya Keamanan Fasilitas Pelabuhan” ini juga dihadiri oleh pejabat instansi terkait, antara lain: Wakil Kepala KUPP III Kendawangan Sajiman, Kapolsek Kendawangan AKP Frits Orlando Siagian, Komandan Koramil Kendawangan Kapten Syamsu dan Komandan Pos TNI AL Kendawangan Letda Laut (P) Imam.

Mewakili Kepala KUPP III Kendawangan, Capt. M. Ridha R. SH.M.Mar selaku PSC, Sajiman mengatakan sangat mengapresiasi Tersus PT WHW AR yang telah menjadi ujung tombak dalam melaksanakan dan menerapkan ISPS Code, melalui penyelenggaraan latihan gabungan ini.

“Latihan ini merupakan latihan yang pertama kali diselenggarakan di Kalimantan Barat. Khususnya di wilayah pengawasan dan pembinaan KUPP III Kendawangan,” kata Sajiman. (uzi)