eQuator.co.id – Pontianak-RK. Angin kencang kembali melanda Kota Pontianak. Kerangka dan atap dua rumah mewah di Jalan Uray Bawadi melayang dan menutupi jalan, Senin (26/12).
“Atap bagian belakang itu terangkat seperti terbalik, kemudian meluncur jatuh dan melayang ke jalan raya,” kata Suyakto, saksi mata kejadian.
Suyakto mengaku pristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00. Saat itu hujan disertai angin kencang. Saat kejadian, Suyakto sedang berada di rumahnya, tepat di depan lokasi kejadian. Ia mengaku sedang memberi makan ayam di depan rumahnya.
Suyakto mengetahui kejadian tersebut, ketika melihat beberapa pegawai toko bangunan di sebelah rumahnya menyelamatkan sepeda motor yang terparkir di depan toko. Saat itulah ia melihat bagian belakang atap sudah terangkat.
“Sempat tertahan kabel sampai putus dan jatuh ke jalan,” kisahnya.
Dia yakin, jika tidak tertahan kabel listrik, pasti akan menimpa toko bangunan yang ada tepat di depan lokasi jatuhnya atap tersebut. Akibatnya beberapa kabel listrik atau pun telepon putus.
Atap tersebut terbuat dari seng berwarna biru. Masih terpasang di kayu yang menjadi kerangka atap tersebut. Di kerangka itu masih tampak paku yang tercabut dari penyanggahnya. Sebuah mobil tertimpa atap, untungnya tidak mengalami kerusakan yang parah.
“Untungnya waktu itu hujan, jadi jalan sepi. Kalau menimpa pengendara sepeda motor, mungkin bisa celaka,” ujar Suyakto.
Petugas dari Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak tiba di lokasi tidak lama setelah kejadian. Begitu pun tim dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) langsung mengalihkan arus lalu lintas di jalan tersebut. Tim Reaksi Cepat BPBD Pontianak dibantu masyarakat membongkar atap tersebut. Sekitar setengah jam kemudian arus lalu-lintas di sekitar lokasi kejadian sudah kembali normal.
Sementara pemilik rumah belum bisa di konfirmasi. Menurut keterangan Suyakto, rumah yang ada di depan rumahnya sedang di jual, sehingga kemungkinan tidak ada yang menghuninya. Sementara pemilik rumah di sebelahnya tidak kunjung keluar, meski bel rumahnya beberapa kali dibunyikan.
Sementara petugas PLN terlihat sibuk memperbaiki jaringan listrik. “Kabel utama yang putus, kami harus menyambungnya lagi,” ujar Yudi Wahyu, koordinator lapangan (vendor) teknisi jaringan listrik kepada Rakyat Kalbar, Senin (26/12).
Kabel utama jaringan yang mendistribusikan aliran listrik hingga ke wilayah Jalan Pangeran Natakusma itu segera diperbaiki petugas. Namum membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Bisa selesai 1 hingga 2 jam, ini yang putus hanya satu kabel saja, semoga bisa diatasi,” ujar Yudi.
Yudi menjelaskan, kabel yang masih terhungbung pada mesin sambungan arus listrik diputuskan petugas. Karena basah akibat hujan, sangat membahayakan keselamatan petugas dan warga. Selain itu sewaktu-waktu bisa saja arus listrik dari mesin secara otomatis menghantarkan arus listrik pada kabel yang putus itu. Beruntung setelah kejadian, petugas tekniksi jaringan itu segera mendatangi lokasi.
“Ya tadi saat petugas mengecek kabel masih ada getarannya, tapi udah kita putuskan,” jelas Yudi.
Putusnya kabel tersebut membuat aliran listrik di wilayah itu padam. Kerangka atap rumah melayang dan menimpa kabel listrik tergeletak di jalan, sehingga tidak bisa dilewati.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pontianak menurunkan 15 personel dan tiga mobil patrol, mengamankan lalu-lintas di Jalan Uray Bawadi, Pontianak Kota, pasca insiden angin kencang, kemarin siang. Dibantu warga, mereka membongkar kerangka atap seng tersebut. Selama 30 menit jalan itu tidak bisa dilintasi semua kendaraan, sehingga ditutup sementara.
“Kami segera merapat ke Jalan Uray Bawadi setelah mendapat laporan dari warga,” kata Ahmad Sudiyantoro, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishubkominfo Pemkot Pontianak kepada Rakyat Kalbar, Senin (26/12).
Petugas LLAJ Dishubkominfo memblokade Jalan Uray Bawadi dari arah Jalan Sutan Syahrir maupun Jalan Sultan Abdurrahman. Pengendara sepeda motor dan mobil dilarang melintasi jalan tersebut untuk sementara waktu.
Begitu juga Jalan Uray Bawadi dari arah Jalan Suwignyo, Jalan Alianyang dan Jalan Pangeran Nata Kusuma. Petugas LLAJ Dishubkominfo yang dibantu warga setempat membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk membersihkan puing-puing seng dan rangka atap bangunan dari badan jalan.
“Setiba di lokasi kejadian, kami melakukan blokir jalan untuk pengamanan barang bukti. Selain itu juga, melakukan pengalihan arus lalu-lintas melalui gang-gang di sekitar Jalan Uray Bawadi,” jelas Sudiyantoro.
Sambil mensterilkan jalan, Dishubkominfo menghubungi PLN Area Pontianak dan PT Telkom. “Karena kita sudah ada kerjasama dengan PLN secara baik. Setelah kami laporkan, tim PLN juga segera datang,” ujar Ahmad.
Beruntung sewaktu seng dan rangka atap terbang ke badan jalan, lalu-lintas di Jalan Uray Bawadi terbilang sepi. “Tidak ada korban, hanya ada satu mobil yang tertimpa seng, itu pun tidak begitu parah,” terangnya.
Setelah badan jalan dibersihkan, jalur di kawasan Uray Bawadi dibuka kembali. Petugas PLN Area Pontianak terlihat sibuk memasang kembali kabel yang terputus. (isa/jun/dsk)