eQuator – Pontianak-RK. Apa sih kriminalitas yang tidak terjadi di Pontianak ini? Sudahlah pencabulan terhadap anak-anak dan perempuan kerap terjadi, pencurian motor juga, belum lagi luar biasa maraknya peredaran Narkoba. Kini, aksi begal bersenjata tajam terhadap perempuan di wilayah Kota Pontianak pun mulai mengkhawatirkan.
Senin (1/11) malam sekitar pukul 18.00 WIB, anggota DPRD Kalbar, Maria Lestari, menjadi korban. Legislator PDIP dari daerah pemilihan Kalbar 5 yang juga istri Wakil Bupati Landak itu ditodong di halaman rumahnya, Jalan Suhada Pontianak Selatan.
Menurut Maria, saat itu ia pulang dari acara keluarga dan tidak merasa ada yang mengincar atau mengikuti mobilnya. Baru saja turun dari kendaraan, sontak dua orang mengendarai sepeda motor menghampiri adik sepupu Maria bertanya alamat seseorang.
“Kondisi saat itu sepi memang, dan hari sudah gelap. Mereka menanyakan alamat, tiba-tiba langsung mengacungkan senjata tajam ke arah saya,” ungkap Maria, ditemui di Kantor DPRD Kalbar, Jalan A. Yani Pontianak, Rabu (4/11).
Rupanya, dua begal itu mengincar tas yang dibawa Maria. Terang saja, sebagai seorang perempuan, ia panik.
“Sempat tarik-tarikkan tapi karena perampoknya sudah nodong pakai pisau, jadi saya pasrahkan tas saya daripada jadi korban senjata tajamnya. Di dalam tas saya terdapat barang-barang berharga seperti Ponsel dan surat-surat penting,” tutur dia.
Maria dan adik sepupunya sempat berteriak, namun tidak ada yang datang menolong. “Mungkin karena kondisi sepi dan hari sudah malam, jadi tidak ada orang yang mendengar teriakan,” terangnya.
Ia merasa aksi kawanan perampok ini sudah terbilang berani dan mengincar korban dari kaum perempuan. Kejadian ini sudah dilaporkan kepada polisi.
“Semoga aparat kepolisian dapat segera mengungkap dan menangkap pelakunya karena sudah sangat membahayakan,” pinta Maria.
Menanggapi kejadian yang menimpa koleganya, Wakil Ketua DPRD Kalbar Ermin Elviani juga berharap kepolisian mengusut tuntas kejahatan tersebut. Hal ini berpotensi terjadi kepada semua perempuan termasuk dirinya.
“Aksi kejahatan saat ini kita lihat mengincar kaum perempuan, untuk itu kita harapkan pihak kepolisian dapat memberantas pelaku-pelaku kejahatan ini. Kalau dibiarkan, bisa bertambah pelaku-pelakunya, ini sudah mengancam nyawa orang,” tegas Evi.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul Lawesean, yang dihubungi sejumlah wartawan menyatakan, perkara tersebut sedang dalam penyelidikan. “Kita sudah menerima laporannya. Dan telah dilakukan olah TKP,” jelas Andi.
Barang-barang berharga milik korban yang hilang, lanjut dia, yakni uang tidak sampai Rp10 juta serta empat unit telpon genggam. “Semua barang-barang ini ada di dalam tas korban,” tutup Andi seraya menyatakan dua pelaku masih dalam pengejaran.
Laporan: Isfiansyah dan Achmad Mundzirin (Isf/Zrn)
Editor: Mohamad iQbaL