eQuator.co.id-Mandor. Namanya cabai pasti rasanya pedas, tentu dengan level yang berbeda-beda. Namun aneh tetapi nyata, salah satu pohon cabai rawit di depan rumah warga Desa Mandor, Kabupaten Landak, malah terasa manis.
“Yang menjadi pertanyaan, apa sebabnya cabai ini tidak terasa pedas dan jenis cabai apa dan mengandung apa,” kata Nety, Anggota Kelompok Tani (KWT Desa Mandor, ketika memantau pekarangan rumah warga Desa Mandor, Rabu (26/7).
Nety memang yang kali pertama mendapati cabai rawit ‘aneh’ tersebut di pekarangan salah seorang warga Mandor. “Saya lihat cabainya merah, saya petik dan gigit sedikit. Ternyata tidak pedas,” ceritanya.
Makin penasaran, Nety pun kembali menggigit cabai tersebut. Kali ini di dilakukannya di hadapan ibu-ibu KWT dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesehataan Keluarga (TP-PKK) Kalbar yang juga sedang memantau program Gerakan Tanam (Gertam) Cabai.
Kontan saja ibu-ibu yang menyaksikan ulah Nety itu kaget. Setengah tidak percaya kalau cabai rawit yang warnanya merah itu tidak terasa pedas. “Karena penasaran, banyak yang mencoba, memang tidak pedas,” kata Nety.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) TP-PKK Kalbar, Mergiwati pun turun mencicipi cabai rawit yang tidak pedas tersebut. “Rasanya agak manis, pedasnya tidak terlalu. Padahal kalau dilihat ini cabai rawit. Mestinya pedas, kok ini tidak,” katanya setengah tidak percaya dengan apa yang dirasakannya.
Ibu-ibu lain pun tidak mau ketinggalan. Mereka juga turut mencicipi cabai rawit yang tumbuh lebat di pekarangan warga tersebut. Salah seorang di antaranya Irena. “Apa ya penyebabnya. Cabainya subur, buahnya banyak, tetapi tidak pedas. Hanya satu pohon ini, sedangkan yang lainnya, semuanya pedas,” ucapnya keheranan.
Laporan: Antonius
Editor: Mordiadi