-ads-
Home Rakyat Kalbar Kapuas Hulu Anak Rentan Resistensi Insulin

Anak Rentan Resistensi Insulin

Kadar Gula Susu Kental Manis Tinggi

Susu kental manis

eQuator.co.idPutussibau-RK. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI secara resmi telah merilis hasil penelitian yang menyatakan bahwa Susu Kental Manis (SKM) banyak mengandung gula. Sontak rilis ini membuat heboh lantaran SKM sudah bertahun-tahun dikonsumsi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kapuas Hulu dr. Harrison MKes menjelaskan, pada dasarnya susu adalah salah satu bahan makanan sumber protein dan kalsium. Protein dan kalsium ini sangat dibutuhkan anak-anak, terutama pada masa pertumbuhan.

“Namun pada produk SKM kadar gulanya sangat tinggi dan ini akan membuat anak rentan mengalami resistensi insulin, yang akan menyebabkan timbulnya penyakit kencing manis atau diabetes mellitus (DM)” terangnya, Minggu (8/7).

-ads-

Selain itu, konsumsi gula yang tinggi juga akan menyebabkan obesitas atau kegemukan pada anak. “Hal inilah yang membuat SKM tidak baik dikonsumsi balita maupun anak-anak dalam masa pertumbuhan,” jelasnya.

Harrison mengatakan, angka masayarakat menderita  kencing manis di Kapuas Hulu cukup tinggi. Kemungkinan salah satu faktor sering mengkonsumsi gula secara berlebihan.

“Di samping juga ada faktor kurangnya olah raga, faktor keturunan dan lain-lain,” ujarnya.

Sementara untuk kasus kegemukan (obesitas) pada balita pada 2017 sebesar 4 persen. “Meningkat dari 3,3 persen di tahun 2016,” jelasnya.

Sejauh ini kata Harrison, pihaknya belum ada perintah untuk menarik SKM yang beredar. Cuma ada larangan produk SKM mencantumkan nama susu dan memasang gambar anak pada labelnya. “Untuk itu kami mengimbau masyarakat agar membatasi konsumsi susu kental manis,” sarannya.

Harisson menyarankan agar menggunakan produk susu lain yang memang mengandung protein, kalsium dengan kadar gula yang rendah. “Karena untuk protein sebenarnya kita juga bisa dapatkan dari ikan, telur, daging, tempe dan lain-lain,” demikian Harisson.

 

Laporan: Andreas

Editor: Arman Hairiadi

Exit mobile version