Ambil Uang di ATM Dua Wanita Ditusuk

Penjahat Jalanan Semakin Beringas

PELAKU. Eko, salah seorang tersangka jambret diamankan di Mapolresta Pontianak, Jumat (9/6). WARGA FOR RAKYAT KALBAR

eQuator.co.idPontianak-RK. Penjahat jalanan bergentayangan di Kota Pontianak mengintai wanita yang menjadi targetnya. Warga resah, bahkan takut mengambil uang di bank maupun Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Pontianak.

Parahnya lagi, pelaku tidak segan-segan melukai korbannya, hanya untuk mendapatkan uang maupun barang berharga yang diinginkannya. Contohnya seperti yang dialami Jumariani bersama kakaknya Nurbiati.

Jumariani dan Nurbiati adalah wanita pemberani. Meskipun Nurbaiti mederita luka tusuk, dia masih berani melawan empat kawanan jambret yang ingin merampas tasnya.

Peristiwa itu terjadi ketika kedua remaja putri tersebut akan mengambil uang di ATM BRI Jalan Sultan Abdurrahman, Pontianak Kota, Jumat (9/6). “Mereka (tersangka) merampas tas. Karena kami berkelahi dengan mereka, mereka pun jadi melawan dan mengeluarkan pisau. Salah seorang tersangka menikam si Beti (panggilan akrab Nurbiati), saya diterajang hingga tercampak. Kemudian saya teriak-teriak,” cerita Jumiriani kepada wartawan di Rumah Sakit Anton Soedjarwo Polda Kalbar, kemarin sore.

Jumariani juga hampir ditusuk. Pisau yang diayunkan salah seorang tersangka ditangkisnya, hingga tangan kirinya luka beset. Sedangkan Beti menderita luka tusuk di perut kirinya.

“Kami belum sempat mengambil uang dan baru akan membuka pintu ATM yang terletak di antara kantor PTPN XIII dan Gedung PCC (Pontianak Convention Center) itu. Pas mau masuk, buka pintu ternyata ATM-nya mati, jadi belum sempat ambil uang. Beti berada di depan pintu ATM, dikiranya saya sudah selesai ambil uang,” kata Jumariani.

Setelah mengetahui ATM tidak berfungsi, kedua wanita ini beranjak meninggalkan lokasi. Saat akan pergi, dua tersangka mendekati mereka, sambil melihat kiri dan kanan. Salah seorang dari tersangka tiba-tiba menarik tas Jumariani dari belakang. Saat itulah Beti mencoba menahan tas tersebut.

“Saat itu saya masih menghadap mesin ATM, Beti menghadap ke jalan. Dua orang itu lihat kiri kanan, lalu menarik tali tas saya dari belakang. Makanya Beti tahan tas saya dengan sekuat tenaganya,” jelasnya.

Jumariani langsung berteriak rampok. Tak lama datang dua pria yang mengendarai sepeda motor. Jumariani mengira kedua pria itu akan menolongnya. Salah seorang dari mereka turun dari sepeda motor langsung menendang atau menerjang Jumariani hingga jatuh tersengkur. Sementara rekannya yang masih berada di atas sepeda motor menabrak Beti hingga terjatuh.

“Saat itulah Beti ditusuk dan tersangka berusaha menusuk saya, tapi saya tangkis. Kemudian mereka berempat berusaha kabur mengendarai sepeda motor. Namun salah seorang dari mereka berhasil ditangkap warga,” ungkap Jumariani.

Salah seorang pelaku ternyata tidak hanya menusuk Nurbaiti, tetapi juga Mulyadi, warga yang berupaya membantu kedua wanita tersebut. Mulyadi menderita empat tusukan di tubuhnya.

Polisi meringkus Eko, 26, salah seorang pelaku yang menjambret Jumariani dan Beti yang ditangkap warga. Pria asal Palembang, Sumatera Selatan itu dilumpuhkan polisi dengan timah panas. Kedua pahanya ditembak karena berupaya kabur saat hendak ditangkap. “Saya baru seminggu di Kota Pontianak jualan obat-obatan,” kata Eko di IGD Rumah Sakit Anton Soejarwo Polda Kalbar, kemarin.

Eko mengaku menusuk Beti dan melukai Jumariani. Dia kesal karena kedua wanita itu tidak mau melepaskan tasnya, malah mencoba melawan. “Korban melawan, makanya saya tikam. Setelah ditikam, saya lari bersama kawan-kawan saya,” ujar Eko.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Muhammad Husni Ramli mengatakan, Eko dan rekan-rekannya beraksi ketika kedua korban memasuki ATM. “Tersangka yang kita amankan ini langsung menerobos masuk ke ATM, sehingga terjadi tarik-menarik tas antara korban dan pelaku,” kata Kompol Husni.

Dua perempuan muda yang jadi korban ini sempat mencoba membela diri. Mereka juga sempat berteriak meminta pertolongan. Panik, Eko langsung menusuk salah seorang korban pada bagian punggung dengan sebilah pisau kecil. Mendengar teriakan minta tolong, warga datang ke lokasi, termasuk salah seorang juru parkir di dekat ATM tersebut. “Tukang parker (Mulyadi, red) tersebut ikut jadi korban penganiayaan dari pelaku, yaitu melukai pada bagian punggung dan lengannya saat menolong korban,” ungkap Kompol Husni.

Jajaran Sat Reskrim Polresta Pontianak sudah menahan Eko. Sementara tiga rekannya berinisial IL, AM dan AN berhasil melarikan. Saat ini dalam proses pengejaran unit Jatanras Sat Reskrim Polresta Pontianak. “Adapun barang bukti yang diamankan dari kejadian ini, tas milik korban, sejumlah uang, senjata tajam (Sajam) yang digunakan pelaku pada saat melaksanakan aksinya, serta kendaraan yang digunakan,” jelas Kompol Husni.

Eko dan ketiga rekannya baru datang ke Kota Pontianak dari Palembang. Dari pengakuannya, mereka ke Pontianak dengan alasan menjual obat. “Pelaku terancam pasal 365 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan. Sementara korban, termasuk juru parkir yang memberikan pertolongan, hingga sore masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Anton Sudjarwo Polda Kalbar,” jelas Kasat Reskrim.

 

Laporan: Ambrosius Junius, Iman Santosa

Editor: Hamka Saptono