eQuator.co.id – Kewajiban generasi saat ini adalah meneruskan perjuangan para pahlawan di masa lalu. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo usai rangkaian peringatan hari pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata dan Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Cijantung, kemarin (10/11).
Rangkaian dimulai dengan upacara ziarah nasional di TMP Kalibata, dengan Jokowi sebagai inspektur Upacara. Dia meletakkan karangan bunga berbentuk lambang hati yang dibalik bertuliskan Persembahan Bagimu Pahlawan. Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2016.
Usai upacara, Jokowi melakukan tabur unga di sejumlah makam pahlawan. Mulai pahlawan revolusi, makam mantan Menlu Adam Malik, mantan Wapres Umar Wirahadikusumah, dan Soedharmono. Tidak ketinggalan makam mantan Ketua MPR Taufik Kiemas dan istri BJ Habibie, Ainun Habibie juga diziarahi. Begitu pula makam prajurit tamtama dan pahlawan tak dikenal.
Presiden menyatakan tantangan untuk mewujudkan cita-cita pahlawan bukan hal yang mudah. ’’Tapi saya yakin, rintangan itu bisa kita lalui dengan baik,’’ ujarnya. Menurut dia, generasi saat ini punya kewajiban untuk meneruskan apa yang diperjuangkan oleh para pahlawan di masa lalu.
Kewajibannya bukan lagi mengangkat senjata, melainkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Generasi saat ini harus punya peran dalam perjuangan modern. ’’Memakmurkan, menyejahterakan, dan memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,’’ lanjutnya.
Sementara itu, saat mendatangi Mako Kopassus, Presiden memberikan briefing kepada 1.217 prajurit. ’’TNI adalah satu, yang bisa berdiri tegak mempersatukan ras, suku, agama, dan menjaga Bhinneka Tungal Ika,’’ tegasnya. Sebab, bagaimanapun hanya persatuan yang bisa membuat Indonesia yang majemuk menjadi lebih solid dan kuat.
Jokowi sempat diperlihatkan sejumlah perlengkapan yang dimiliki kopassus. Mulai baju pelindung antipeluru, penjinak bom, hingga senjata antisniper. Juga, berbagai varian senapan serbu maupun senpi laras pendek untuk kebutuhan taktis.
Dia menuturkan, Kopassus merupakan pasukan cadangan yang sifatnya spesial. ’’Dalam keadaan emergency, darurat, bisa saya gerakkan,’’ terangnya. Sesuai sifatnya, Kopassus hanya diterjunkan pada operasi tertentu yang sifatnya khusus. Bukan untuk operasi militer biasa.
Menkominfo Rudiantara menuturkan, definisi pahlawan saat ini makin berkembang. Versi dia, pahlawan adalah mereka yang mampu memanfaatkan media sosial secara bijak. ’’Mengecek dulu sebelum men-share, tabayyun,’’ ujarnya. Selain itu, pahlawan juga adalah mereka yang mampu menggunakan kata-kata yang baik dan sopan di media sosial. (byu)