Aktif Menulis Lagi, Mengobati Kerinduan Pembaca Fanatik

Catatan Dahlan Iskan di Ultah Perdana DI's Way (habis)

PENGGEMAR DAHLAN. Seorang ibu hamil yang datang ultah DI’s Way perdana minta dielus perutnya oleh Dahlan Iskan di lapangan DBL Academy, Surabaya, Sabtu (9/2).

Kehadiran DI’s Way membuktikan Dahlan Iskan adalah penulis sejati. Hingga setahun DI’s Way, sehari dia tak absen menulis.

Abdul Halikurrahman, Surabaya

eQuator.co.id – DAHLAN tidak menyangka bisa menulis setiap hari selama setahun ini. Kegiatan itu di luar rencananya. Apalagi ia sudah tak punya media. Setelah keluar dari Jawa Pos. Setahun lalu. Namun, teman-temannya meminta dirinya tak berhenti menulis. “Saya bilang, saya tidak punya media lagi. Karena saya tidak di Jawa Pos lagi,” ujarnya, di ujung acara perayaan setahun DI’s Way di lapangan DBL Academy, Surabaya, Sabtu (9/2).

Dahlan sepertinya memang ditakdirkan tak boleh pensiun di dunia jurnalistik. Mantan anak buahnya: Joko Irianto rela membuatkannya blog. Tanpa dibayar. “Dan diberi nama DI’s Way,” tuturnya.

Joko adalah eks wartawan Jawa Pos. Sejak itu Dahlan mengenalnya. Suatu ketika saat masih di Jawa Pos, Dahlan berkeinginan membuat koran di Palu dan Jayapura. Tetapi, Palu yang menjadi pilihan pertama untuk digarap.

Dahlan sempat galau. Sebab tak mau menugaskan wartawan hebatnya ke Palu. Alasannya Kota Palu masih sepi.

“Kasian. Kotanya sepi waktu itu. Saya takut mereka tidak bisa berkembang. Dan membunuh kariernya di sana,” ucapnya.

Keinginan buka koran di Palu tetap saja kuat. Akhirnya ia gelar rapat besar. Seluruh jajaran redaksi kumpul. Termasuk wartawan.

“Saat itu saya tanya saja. Saya mau bikin koran di Palu. Siapa yang mau jadi pimpinan?” ceritanya.

Dari belakang ada anak ‘kecil’. Wartawan baru tunjuk tangan. “Namanya Joko Irianto ini,” katanya.

Joko saat itu masih baru jadi wartawan. Apalagi jadi redakur pasti tidak mungkin. Tiba-tiba ia sanggup jadi pimpinan koran kecil di Kota Palu. Dari situ, Dahlan mengenal Joko secara dekat.

Pada Ultah perdana DI’s Way tersebut, Dahlan sempat meminta Joko naik panggung. “Dia baru datang dari Jakarta tadi pagi dengan timnya. Dia orang lebih berani dari saya. Karena berani berhenti dahulu dari di Jawa Pos,” bebernya.

Celetuk Dahlan kontan membuat lapangan DBL Academy itu menjadi riuh. Setelah naik panggung, Dahlan memperkenalkan latar belakang pendidikan Joko Irianto. Yang kini mengasuh DI’s Way. Tanpa honor. “Dia lulusan Undip semarang,” ujar Dahlan.

Selain mengelola DI’S Way, Joko juga punya bisnis lain. Sesuai selera anak muda. Namanya perusahaannya: Jagater. Perusahaan digital penyedia layanan live streaming.

Ketika Joko ingin membuat DI’s Way, Dahlan sempat khawatir. Bahkan sedikit keberatan. Dia takut DI’s Way bakal mengganggu bisnis Joko. Karena bisnis Joko masih baru. Kan harus dikerjakan mati-matian. “Tapi dia bilang tidak. Karena yang mengerjakan semuanya adalah mesin,” ucapnya.

Dengan penjelasan itu, Dahlan akhirnya sutuju. DI’s Way pun mulai dijalankan. Mengelola DI’S Way, Joko tak punya tim. Teman Joko: Iwan yang sediakan server. Tak perlu bayar.

“Pertama terbit DI’s Way, server yang disediakan pak Iwan langsung jebol. Karena aksesornya ramai sekali. Kemudia dia naikkan kapasitasnya. Jebol lagi,” imbuhnya.

Iwan juga hadir di acara ultah DI’s Way kemarin. Dahlah bertanya ke Iwan, ihwal server yang disediakan secara cuma-cuma itu. “Kenapa Iwan mau sediakan server untuk DI’s Way,” Tanya Dahlan.

“Saya salah satu orang yang suka tulisan pak Dahlan. Dengan memfasilitasi server, saya bisa lagi baca tulisan-tulisah pak Dahlan,” jawab Iwan.

Joko dan Iwan baru saja berkenalan. Itu pun lewat Facebook. Belum lama juga. “Dia kontak saya lewa Facebook, pak,” kata Joko kepada Dahlan.

Joko pun mengetahui Iwan ternyata memang fans fanatik tulisan Dahlan. Iwan juga tau kalau selama ini yang tangani tulisan adalah Joko. “Dia, tau servernya bermasalah. Tiba-tiba mau bantu, pak,” kata Joko.

Dahlan pun berterima kasih dengan kedua orang tersebut. Yang sudah rela menyediakan media untuknya. Sehingga bisa aktif nulis lagi. Selama setahun ini.

Sekarang, akses laman DI’S Way sudah lancar. Tidak ada lagi malasah server yang jeblok. Server yang dipinjamkan Iwan terbukti bermanfaat besar.

Sekarang server Iwan sudah dikembalikan. DBL Indonesia kini resmi mengambil alih seluruh pengelolaan sistem akses DI’s Way. DBL Indonesia adalah perusahaan yang dikomandoi oleh Azrul: putranya Dahlan Iskan.

“Sekarang sudah ditangani DBL. Timnya ada Zaini. Tugasnya membuat design grafis. Kemudian, ada Julius. Yang membuat aplikasi androidnya DI’s way,” terang Joko. (*)

 

Editor: Arman Hairiadi