Akses ke Pantai Temajuk “Dihadang” Jembatan Rusak

Rawan Dilintasi Ketika Malam Hari, Wisatawan Mesti Berhati-hati

RUSAK. Kondisi jembatan Desa Nibung Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas yang rusak parah dan hanya ditutupi plat besi. selasa (26/12). Sairi-RK

eQuator.co.idKalbar-RK. Selama liburan Natal dan menjelang akhir pergantian tahun, jumlah wisatawan ke Kota Singkawang melonjak drastis. Hal itu ditandai dengan meningkatnya reservasi sejumlah hotel di Kota Amoy tersebut.

“Memang terjadi peningkatan kunjungan wisata ke Kota Singkawang, jadi ada kenaikan di atas rata-rata 80 persen,” ujar Anggota Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Singkawang Susanto, Selasa (26/12).

Kendati terjadi peningkatan pemesanan kamar, Susanto mengklaim tidak ada kenaikkan harga. “Harga tarif masih sama, tidak ada yang berubah,” katanya.

Perubahan tarif menginap kata dia, hanya terjadi ketika menjelang Capgome. “Kalau untuk harga biasanya tergantung kebijakan hotel masing-masing. Karena di setiap hotel berbeda tarifnya,” tutup Manager Hotel Restu Singkawang ini.

Senada disampaikan General Manager Hotel Swiss Bellin Singkawang, Muhammad Jufri Sakka. Pada liburan Natal dan Tahun Baru seperti sekarang ini ada peningkatan reservasi di hotelnya. Peningkatannya mencapai 100 persen. “Biasanya hanya 70 persen di hari normal,” ungkapnya.

Diakui Jufri, untuk tarif menginap saat ini memang ada kenaikan sedikit. “Selama musim liburan ini ada kenaikkan sekitar 30 persen,” ucap Jufri.

Tidak hanya hotel, di musim libur ini, kunjungan ke sejumlah tempat wisata di Kota Singkawang juga mengalami peningkatan. Diantaranya  Pasir Panjang, Taman Cinta, Tanjung Bajau, Taman Boegenvile dan wahana permainan keluarga. Wisata Taman Cinta misalnya, ada peningkatan di atas 70 persen. “Potensi ini diprediksi akan terus terjadi hingga liburan usai,” jelas Yusak, Staf Pengelola Wisata Taman Cinta.

Salah seorang yang menjadikan Kota Singkawang sebagai destinasi di musim liburan Natal dan Tahun Baru yaitu Siti Komalasari. Perempuan asal Pontianak ini mengaku berkunjung ke Kota Amoy karena banyak pilihan tempat wisata. “Ke Singkawang sedikit lebih hemat ketimbang liburan ke tempat wisata di luar Kalbar,” lugas Siti.

Pantai Temajuk di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas juga menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk mengisi musim liburan Natal dan Tahun Baru. Namun untuk ke pantai ujung negeri Kalbar ini, wisatawan mesti berhati-hati. Pasalnya, jembatan Desa Nibung Kecamatan Paloh dalam kondisi rusak. Padahal jembatan ini merupakan akses menuju Pantai Temajuk.

“Saat ini jembatan tersebut rusak dan sementara ditutup menggunakan plat besi, karenanya pengguna jalan yang menuju daerah perbatasan di Desa Temajuk dan sekitarnya di kecamatan Paloh diharapkan berhati-hati,” Kata Pengelola Ekowisata Mangrove, Darmawan, selasa (26/12).

Pada musim liburan seperti saat ini kata dia, Pantai Temajuk merupakan destinasi favorit warga Sambas maupun Kalbar.

“Pada saat ini kan musim liburan, sekolah dan lainnya sedang menikmati liburan akhir tahun Natal dan tahun baru, dan Paloh serta pantainya selalu menjadi tujuan wisata warga,” ungkapnya.

Rusaknya infrastruktur jembatan di Kecamatan Paloh ternyata tak hanya di Desa Nibung. Kondisi serupa juga terjadi di Desa Malek.

“Bukan itu saja, tidak jauh dari pintu gerbang perbatasan di Desa Malek, keadaannya juga sama. Di sana terdapat jembatan yang sudah tidak layak lagi untuk dilewati,” jelasnya.

Sebelum memakan korban jiwa, Darmawan berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan-jembatan yang rusak tersebut. Demi kenyamanan dan keamanan pemakai jalan. Malam hari, jembatan tersebut sangat rawan jika dilintasi. “Sementara ini lubang pada jembatan ditutup menggunakan plat besi, namun tidak semua lubang bisa kita tutupi. Jadi kita berharap agar segera diperbaiki, karena membahayakan pemakai jalan,” demikian Darmawan.

Melonjaknya penumpang yang ingin ke Kota Singkawang juga terjadi di Kabupaten Sekadau. Seperti yang terlihat Sabtu (23/12), Dishub Sekadau mengerahkan satu armada bus sekolah untuk mengangkut penumpang yang hendak berangkat ke Singkawang.

“Bus sekolah ini sengaja kita persiapkan untuk mengangkut penumpang yang hendak merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga di kampung halamannya,” ujar Kepala Bidang Perhuubungan Darat Dishub Sekadau Herman kepada wartawan, belum lama ini.

Tak hanya untuk pemudik, bus itu juga dipersiapkan untuk mengangkut penumpang balik libur Natal dan Tahun Baru. Jika terjadi lonjakan penumpang dan armada angkutan umum terbatas, maka bus itu akan diturunkan lagi. “Kita berharap dengan adanya bus ini, tidak ada penumpang yang terlantar di terminal Sekadau,” harapnya.

Seperti diketahui, setiap hari besar keagamaan, penumpukkan penumpang angkutan umum selalu terjadi. Sementara armada bus yang tersedia sangat terbatas. Tak heran jika setiap hari besar, penumpang selalu berebut angkutan umum. Bahkan banyak penumpang yang rela duduk hingga di atas kabin kendaraan demi bisa sampai ke daerah tujuanya. “Kondisi ini tentu membahayakan keselamatan penumpang itu. Makanya kita siapkan armada khusus untuk angkut para penumpang itu,” pungkas Herman.

Kebijakan Dishub yang menyediakan armada khusus untuk angkut penumpang, direspon positif pengguna angkutan umum. Salah satunya disampaikan Tukai, salah seorang penumpang bus.

“Ini tentu akan memudahkan masyarakat untuk pulang ke kampung halamannya. Kita berterima kasih kepada Dishub Sekadau,”ucapnya.

Tukai berharap kedepannya pemerintah menyiapkan armada khusus untuk hari besar agama lainnya. Tidak hanya Natal, tapi juga Idul Fitri dan Imlek. “Mudah-mudahan dengan begitu, tidak ada lagi cerita penumpang yang terlantar di terminal karena tak terangkut,” imbuh Tukai.

 

Laporan: Suhendra, Sairi, Abdu Syukri

Editor: Arman Hairiadi