eQuator.co.id – Pontianak-RK. Polemik penutupan permanen perempatan Jalan Sungai Raya Dalam-Ahmad Yani atau akrab disebut Simpang Polda itu, bakal berakhir. Sudah ada titik terang yang dihasilkan dari pertemuan sejumlah pihak.
Pihak yang berwenang, dalam hal ini Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pontianak bakal tidak menutup permanen simpang itu.
Kebijakan ini diambil dalam rapat forum lalu lintas yang digelar di Satlantas Polresta Pontianak, Selasa (13/11) sekira pukul 13.00 WIB.
Perwakilan warga dan instansi terkait dalam rapat itu pun sepakat untuk kembali memberlakukan buka tutup pada jam-jam tertentu pada simpang tersebut. Keputusan ini diambil sebagai langkah menjawab keberatan masyarakat dan mencegah kemacetan panjang.
“Setelah mendegar aspirasi warga dan instansi terkait, dihasilkan keputusan untuk memberlakukan buka tutup Simpang Empat Polda pada jam tertentu,” ujar Kasat Lantas Polresta Pontianak, Kompol Syarifah Salbiah kepada rakyat kalbar, Rabu (14/11) siang.
Jam tertentu yang dimaksud, bila pagi pada pukul 06.00-08.00 Wib, perempatan akan ditutup. Sedangkan sore, penutupan akan dilakukan pada pukul 15.30-18.00 Wib.
“Secepatnya kita akan memberlakukan kebijakan tersebut. Rekomendasi hasil rapat sudah dikirim, tinggal disposisi,” ucap Salbiah.
Dalam liputan khusus Rakyat Kalbar sebelumnya, Salbiah sempat mengaku bahwa penutupan permanen itu sebagai ujicoba dengan mempertimbangkan respon dan masukan masyarakat.
Kala itu Salbiah menuturkan, salah satu alasan kebijakan penutupan permanen diambil karena di simpang tersebut kerap kali terjadi kemacetan panjang. Apalagi banyak volume kendaraan yang menuju ke arah Bandara Internasional Supadio.
Selain itu penutupan simpang, penutupan juga dilakukan secara permanen terhadap u-turn yang ada di depan kawasan Persekolahan Gembala Baik.
Hal tersebut kata Salbiah, karena di lokasi tersebut seringkali terjadi pelanggaran yang sempat menyebabkan laka lantas.
“Padahal rambu-rambunya sudah jelas, sudah lama sekali itu disosialisasikan. Ada larangan bahkan sudah ditindak tapi tak diindahkan masyarakat, terus menerus pelanggaran dilakukan,” tukasnya.
Kebijakan untuk kembali memberlakukan buka tutup Simpang Polda ini tentu disambut baik oleh masyarakat. Terutama yang tinggal di kawasan Sungai Raya Dalam.
Uliel misalnya, warga warga Sungai Raya Dalam yang berusia 24 tahun ini mengaku senang dengan rencana buka tutup Simpang Polda.
“Ya setuju dan senang ya. Karena ini saya rasa tepat dan menguntungkan semua pihak, ” ujarnya kepada Rakyat Kalbar.
Dirinya mengaku keberatan dengan kebijakan penutupan permanen simpang itu, beberapa waktu lalu. Sebab, dia yang tinggal di Komplek Bhayangkara Permai itu pun harus memutar lebih jauh untuk pergi dan kembali ke rumahnya. “Sangat jauh jadinya. Apalagi kalau itu kondisinya hujan,” ucapnya.
Menanggapi rencana itu, dia berharap kebijakan tersebut segera direalisasikan.
Laporan: Andi Riswansyah
Editor: Ocsya Ade CP