eQuator.co.id – Sukadana-RK. Anggota Polres Kayong Utara, Ipda Safiudin menjadi khotib di Masjid Agung Oesman Al-Khair, Jumat (10/3). Melalui mimbar Jumat, ia berpesan kepada umat Islam agar menjalankan tatanan dan tuntunan dalam agama Islam secara baik dan benar.
Dirinnya pun melihat kondisi umat Islam saat ini seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW, akan datang suatu zaman, dimana tidak tersisa dari Islam kecuali tinggal namanya saja. Tidak tersisa dari Alquran kecuali tinggal tulisannya saja, masjid-masjid mereka megah dan semarak, tetapi jauh dari petunjuk Allah. Para ulam saling berselisih satu dengan yang lainnya.
“Mengaku beragama Islam saat berada didalam masjid. Apabila sudah berada di luar masjid, tidak pernah mencerminkan agama Islam. Masih banyak yang mengaku agama Islam, tapi masih meminum-minuman keras. Bahkan mengkonsumsi sampai menyalahgunakan narkoba, sehingga merusak citra agama sendiri,” jelas Safiudin.
Yang kedua, menurutnya, Alquran hanya tinggal tulisannya saja. Karena saat ini, menurutnya banyak umat Islam hanya sedikit yang mau membaca Alqur’an. “Alquraan yang terdiri dari 30 jus 114 surat 6.666 ayat mungkin juga kita tak mengerti, bahkan sampai-sampai huruf hijaiyah mungkin masih banyak yang tidak hafal. Tapi mengaku dirinya beragama Islam,” tegasnya.
Ketiga, dari lingkungan terkecil RT sampai provinsi di Indonesai, banyak pembangunan surau atau masjid didirikan, namun sedikit sekali yang mau mengisinya. Masjid maupun surau hanya dijadikan simbol agama Islam.
“Paling masjid dipenuhi di hari-hari besar Islam saja, namun dihari-hari biasa seperti salat lima waktu paling banyak lima shaf yang mengisinya,” ungkap Safiudin.
Selanjutnya yang keempat, katanya lagi, masih banyaknya alim ulama di Indonesia, khususnya yang masih silang pendapat dalam mempersepsikan hukum Islam. “Yang satunya begini, satunya begitu, tidak ada rasa kekompakkan kebersaudaraaan. Semuanya merasa benar, saling menyalahkan, padahal seharusnya dengan perbedaan, kita jalin kebersamaan,” jelasnya.
Diujung khotbahnya, Safiudin mengingatkan, jamaah Jumat Masjid Agung Oesman Al-Khair, agar setiap orangtua menanamkan ilmu agama kepada anak sedini mungkin. Sebagai upaya untuk memberikan ilmu yang seimbang antara ilmu dunia dan akhirat kepada anak sebagai generasi umat Islam. “Jangan hanya ilmu pengetahuan seperti matematika, bahasa Inggris diberikan kepada anak, namun ilmu agama Islam sedikit kita berikan kepada anak anak kita,” tutupnya. (lud)