Pontianak-RK. Selain kebocoran pipa, pecurian air menjadi penyumbang besar kerugian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khatulisiwa Kota Pontianak.
Wakil Wali Kota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MT meminta masyarakat sadar, tidak lagi mencuri air PDAM. “Ada dua penyebab utama kerugian PDAM, pertama yakni masalah teknis dari PDAM sendiri. Kedua, pencurian air yang dilakukan masyarakat,” ungkap Edi, Jumat (27/5).
Menurut Edi, pencurian air akan mempengaruhi perbaikan kinerja PDAM. Setoran yang semestinya dibayar, menjadi tidak terorganisir dan tidak masuk ke PDAM. “Pengawasan akan terus dilakukan di internal PDAM. Jika ada laporan masyarakat terkait pencurian ini, langsung ditindak tegas,” tegas Edi.
Pemkot Pontianak tidak segan-segan menindak pelaku pencurian air. Tindakan tegas tersebut memberikan efek jera kepada pelaku. “Perusahaan perhotelan, restoran, juga. Kalau ketahuan curi air, akan kita putus. Bahkan bisa menjalani proses hokum, karena ini merupakan pecurian dan merusak aset negara,” ujar Edi.
Sedangkan kebocoran bisa saja karena faktor kelalaian pencatatan dari petugas. “Tingkat kebocoran PDAM masih di atas rata-rata nasional,” kesalnya.
Menurutnya, PDAM Kota Pontianak saat ini memang sudah tidak lagi berutang ke negara, bahkan untung. Namun jika kebocoran dan pencurian air bisa diminimalisir, cakupan pelayanan PDAM tentu akan bisa semakin baik lagi ke depannya.
“Satu persen saja kita bisa menghilangkan kebocoran, kita bisa mendapat keuntungan sekitar Rp1 miliar per bulan,” papar Edi.
Laporan: Gusnadi
Editor: Hamka Saptono