AHM Turut Komitmen Ikut Jaga Warisan Budaya Lewat Musik Angklung Lewat Gelar School Camp 2025

eQuator.co.id-Pontianak. Beragam cara dalam menjaga warisan budaya, khususnya seni musik angklung, kali ini PT Astra Honda Motor (AHM) berkolaborasi dengan puluhan pelajar dan guru untuk ikut dalam gelaran School Camp 2025 di pusat budaya Saung Angklung Udjo (SAU)(20-21/6).

Dalam agenda ini peserta yang tergabung dalam binaan Sekolah Satu Hati (SSH) dari wilayah Jakarta dan Jawa Barat, diajak untuk menjaga dan mempopulerkan budaya angklung ke masyarakat dalam negeri hingga mancanegara.

Adapun peserta School Camp merupakan para pelajar dan guru dari sekolah SSH di DKI Jakarta yakni SDN Sunter Agung 13 Pagi, SMAN 13 , SMAN 80, SMAN 110, SMK Hang Tuah 1, SMP Hang Tuah 3. Dari Jawa Barat yakni para pelajar dan guru dari SMP Nassa, SMK Telekomunikasi Telesandi, SMK Mitra Industri MM2100, SMK Ananda Mitra Industri Deltamas, SMK Gema Nusantara dan juga SMAN 2 Cikampek.

Kegiatan yang bertajuk “Generasi Muda Beraksi, Angklung Sekolah Satu Hati Menginspirasi.” Kehadiran Program ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan generasi muda dalam menyelami budaya dan seni angklung dengan dipandu langsung oleh para penggiat dan pengrajin alat musik angklung.

Para peserta School Camp memperdalam pengetahuannya dengan menyaksikan awal pembuatan angklung. Proses ini dimulai dari cara pemilihan dan penyimpanan bambu hingga proses pengikatan rotan yang membentuk suara bambu menjadi angklung dengan jenis tangga nada diatonis dan pentatoni.

Diatonis merupakan angklung dengan 7 tangga nada diatonic chromatic 1 oktaf seperti angklung yang dimiliki oleh Sekolah Satu hati, sementara Pentatonis adalah angklung etnik kedaerahan Sunda dengan 5 tangga nada yang masih dilestarikan dan ditampilkan di Saung Angklung Udjo.

Kegiatan berikutnya, para para peserta diajak untuk mendalami teknis dan cara bermain angklung. Peserta School Camp 2025 juga dibekali public speaking sebagai keterampilan dasar duta budaya sekolah yang akan mempromosikan, mengekspresikan dan mengkomunikasikan angklung di ruang publik.

Ahmad Muhibbuddin, General Manager Corporate Communication AHM, menyebutkan, bahwa perusahaan ingin dapat terus mendorong siswa dan guru yang tergabung dalam Sekolah Satu Hati terlibat aktif dalam pelestarian budaya. Angklung dipilih karena nilai historis dan budayanya yang tinggi. Upaya ini telah dilakukan perusahaan sejak tahun 2014.

Pengembangan kompetensi bagi guru dan siswa ini dilakukan dengan terus menyempurnakan metode pembelajaran sesuai dengan perkembangan literasi digital dan beberapa tahun terakhir memanfaatkan sosial media di sekolah untuk mengajak masyarakat mengenal dan melestarikan seni musik angklung.

“Keseriusan kami menjaga warisan Indonesia disambut dengan antusias oleh para pelajar dan guru sekolah setingkat SD hingga SMA di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Dengan semangat Sinergi Bagi Negeri, kami pun berkolaborasi secara berkelanjutan untuk memopulerkan seni musik angklung sebagai warisan budaya ke masyarakat luas,” ungkap Muhib dalam rilisnya kemarin

Dalam pengembangan kompetensi, AHM menggandeng penggiat budaya SAU yang menjadi pusat pelestarian budaya angklung di Jawa Barat yang telah mempromosikan angklung hingga mancanegara.

AHM berkomitmen untuk terus mengembangkan talenta bermusik angklung sekaligus menjaga eksistensi angklung yang telah diakui oleh UNESCO pada 2010. (Ova)

Dikirim dari iPhone saya