Tahun depan, artis Adly Fairuz berencana membuka label musik di Pontianak. Mantan aktor sinetron Cinta Fitri yang ngetop pada 2007 ini juga akan membuat film di Bumi Khatulistiwa. Kenapa memilih Kalimantan Barat?
Ocsya Ade CP, Pontianak
eQuator – Pria kelahiran Jakarta 14 April 1987 bernama lengkap Ahmad Adly Fairuz ini yakin banyak daerah-daerah di Kalbar yang spot-nya indah dan belum banyak dikenal dunia. Potensinya besar untuk dijadikan tempat pembuatan film.
“Insya Allah, tahun depan saya akan bikin satu film di Kalbar. Lebih banyak lokasinya di Singkawang dan Pontianak,” ungkap Adly di kediaman Ketua Komunitas Banteng Muda (KBM) Kalbar, Merza Berliandy, Jalan Padat Karya, Pontianak Tenggara, Jumat (11/12) sore.
Tujuannya, kata mantan pacar Shireen Sungkar ini, ingin lebih mengangkat nama Kalbar dari segi perfilman dan permusikan. “Yang paling penting film ini harus ada unsur edukasinya,” ujarnya.
Mantan vokalis grup band The Adly’s ini juga tengah dalam proses merilis single anyarnya. Untuk promosi di Kalbar, ia juga disupport KBM dan teman-teman sekolahnya dulu. Terlebih, keluarga Adly tersebar di Kota Pontianak dan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau.
“Merza inikan teman saya. Dia juga Ketua KBM Kalbar dan Sekretaris Lembaga Hukum BPP HIPMI, yang juga ada bidang produktivitas dan industri kreatifnya. Pastilah anak-anak dan pengusaha muda mau mensupport demi kemajuan daerahnya sendiri,” yakin Aldy yang datang ke Pontianak untuk memeriahkan Reuni Perak SMA Santo Paulus.
Soal rencana Adly di Kalbar itu, Sang Tuan Rumah, Merza Berliandy yang karib disapa Mimi menyambut baik. Menurut dia, KBM memiliki ideologi Trijiwa.
“Artinya Kemanusian, Kreatifitas dan Kebaikan. Maka KBM tentu akan mensupport kegiatan Adly di Kalbar. Demi kemajuan daerah kita, demi mengembangkan industri kreatif Kalbar, kenapa tidak,” ujar mantan Ketua Umum HIPMI Kota Pontianak itu.
Sambil menikmati jamuan makan dari Mimi, Adly bercerita. Dia mulai menekuni dunia musik sejak SD. Hobi bermain musiknya tidak begitu saja mendapatkan lampu hijau, terutama dari ayahnya. Aldy pun sempat diusir dari rumah karena kelayapan bermusik hingga tengah malam.
Bagi dia, musisi Kalbar sangat berpotensi. Sayang jika hal tersebut hanya booming di ranah lokal saja. Karena itu, sambil merilis albumnya di Pontianak, Adly juga akan membuka production house (PH) dan label musik.
Sulung lima bersaudara dari pasangan Agus Irianto dan Lutfiah ini pun memandang Kalbar maju di sisi bisnis. Banyak pengusaha di kota-kota besar berasal dari Kalbar.
Begitu pula di segi pendidikan. Di Kalbar, banyak pelajar yang pintar-pintar. Hanya saja, fasilitas mereka kurang. Alhasil, ia berharap beasiswa dari pemerintah tak salah sasaran.
Aldy sendiri sempat memberikan beasiswa untuk seratus pelajar Indonesia. Tujuan belajar mereka ke Jepang. Yang bikin dia terkejut, seratus pelajar itu kebanyakan besar di luar kawasan perkotaan.
“Jarang banget anak dari kota. Mayoritas dari daerah,” beber Duta Anti Narkoba ini.
Masa kecil Aldy berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya. Maklum, ayahnya seorang pegawai Bea dan Cukai yang harus siap ditempatkan dimana saja. Di Pontianak, Aldy pernah mengenyam pendidikan di SD 03 dan SMP 02.
Total ia dan keluarganya berpindah domisili mencapai tujuh kali. Dari Jakarta, Bandung, Pontianak, sampai akhirnya menetap di Bandung. Karena hidup berpindah-pindah, Adly kerap sedih, dia harus kehilangan sahabat-sahabat dekatnya dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Maka, kedatangannya ke Pontianak dimanfaatkan penuh untuk merangkul sahabat lama.
Selebriti yang pernah menjadi penjaga kios hingga pencuci mobil demi menyambung hidup di Jakarta ini, sempat ditanya awak media terkait prostitusi kalangan artis. Namun, ia enggan berkomentar soal kasus hot itu.
“Waduh, kalau soal itu jangan tanya gua. Tidak tahu gua soal itu,” selorohnya, disambut tawa sejumlah wartawan dan anggota KBM yang ada di sana. (*)