eQuator – Ketapang-RK. Empat desa di Kecamatan Simpang Hulu, Ketapang, kebanjiran, kemarin. Hujan lebat yang mengguyur pada Rabu (20/1) malam membuat debit air sungai di kecamatan tersebut meluap. Bahkan, akibat derasnya air, tanah dua bukit di sana longsor.
Empat desa tersebut adalah Semandang Hulu, Semandang Kiri, Balai Pinang Hulu, dan Balai Pinang, yang persis berada di bantaran sungai. Kabarnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Mantan Kepala Desa (Kades) Semandang Hulu, Martinus Kartino mengatakan, tanah gugur yang terjadi menyebabkan sejumlah sawah milik delapan kepala keluarga (KK) gagal panen. “Ladangnya terseret tanah longsor,” ungkapnya kepada Rakyat Kalbar via seluler, Jumat (22/1).
Setakat ini, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang, Maryanto baru mendapat laporan dari Camat Simpang Hulu, Gerego. “Untuk ketinggian airnya kita masih belum tahu pasti, tentunya bervariasi,” tutur Maryanto.
Berdasarkan penuturan pihak kecamatan, Maryanto memaparkan, air merendam pemukiman penduduk, areal persawahan, fasilitas umum, dan banyak hewan ternak. Sementara ini, jumlah rumah yang terendam dan kerugian yang dialami warga belum bisa dirinci.
“Untuk warga yang rumahnya terendam, sebagian telah mengungsi,” terangnya.
Yang pasti Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Ketapang, lanjut dia, diterjunkan ke sana. Jika dimungkinkan, evakuasi langsung dilaksanakan. “Hari ini (kemarin,red) kita akan ke lokasi melakukan pendataan di lapangan, berapa desa dan berapa penduduk yang harus dievakuasi dan diberikan bantuan,” jelas Maryanto.
Ia menjelaskan, Simpang Hulu memang langganan banjir. Maryanto mengklaim, pihaknya sudah mengantisipasi. “Tim dan peralatan sudah kita siapkan, seperti perahu karet untuk evakuasi dan tenda. Cuma untuk saat ini kami masih belum mengetahui secara detail kondisi di lapangan seperti apa,” tutupnya.
Rincian wilayah Simpang Hulu yang terendam banjir dipaparkan Camat Gerego. Selain di pedalaman, seperti Desa Semandang Hulu dan Semandang Kiri, banjir juga melanda di Ibukota Kecamatan Simpang Hulu.
“Di Kampung Langkar juga terkena banjir, ada satu rumah dapurnya kena longsor, tapi tak ada korban,” ungkapnya.
Banjir terparah di Semandang Hulu dan Semandang Kiri. Di Semandang Kiri airnya setinggi dada orang dewasa. “Sekarang airnya sudah mulai surut,” terang Gerego.
Saat ini, korban banjir sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, diantaranya ke Kantor Kecamatan Simpang Hulu . “Bantuan untuk korban banjir tersebut, saat ini sudah ada yang disalurkan,” pungkas dia.
Sebelumnya (21/1), mantan Kades Martinus Kartino memaparkan, akibat banjir ini, satu jembatan desa terbuat dari kayu belian bernama Jembatan Sungai Semadang terputus. Padahal, keberadaan jembatan sepanjang 25 meter itu sangat strategis karena menghubungkan beberapa desa serta kampung.
“Membuat anak-anak tidak bisa berangkat ke sekolah,” tuturnya.
Laporan: Jaidi Chandra
Editor: Mohamad iQbaL