eQuator – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) tujuh kabupaten di Kalimantan Barat yang dilaksanakan serentak merupakan pertaruhan bagi demokrasi bangsa Indonesia lantaran baru pertama kali digelar. Karena itu, Kapolda Brigjen Arief Sulystianto meminta kedewasaan semua pihak dalam menyikapinya.
“Apakah itu Penyelenggara Pemilu, Pengawas Pemilu, Peserta Pemilu, dan masyarakat,” tuturnya usai memberikan arahan kepada Personel Polres Kapuas Hulu dan Anggota Brimob Polda Kalbar di Mapolres Kapuas Hulu, Kamis (26/11).
Arief pun membantah kabar pelaksanaan Pilkada di wilayah hukumnya merupakan yang paling rawan. “Saya tidak tahu. Sumber informasinya dari mana yang mengatakan Kalbar paling rawan? Seharusnya yang mengetahui rawan tidak di Kalbar itu Kapolda dan KPU,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengakui ada daerah yang berkategori rawan sehingga personil kepolisian pun telah dipersiapkan untuk mewaspadai berbagai kemungkinan yang akan terjadi. “Meskipun ada sedikit friksi-friksi dalam Pemilu ini, namun hal itu bisa dimusyawarahkan dan bisa diselesaikan dengan baik,” jelas Arief.
Ia telah memerintahkan seluruh Kapolres yang daerahnya sedang dalam proses pelaksanaan Pilkada untuk membuat pemetaan terhadap kerawanan, geografis, sosial, dan aspek lainnya. Karena itu, Arief mengklaim, antisipasi konflik sudah disiapkan.
“Nanti dari Polda, saya akan menunjuk pejabat pertama dengan staf untuk memberikan asistensi dan pendampingan kepada para Kapolres selama H- 3 sampai H + 3 pemilihan suara (hari pemilihan pada 9 Desember,red),” terangnya.
Pola pengamanan akan menggunakan sistem rayonisasi. Artinya, ketika ada konflik yang besar di Polres A, maka tiga Polres tetangga akan mengirimkan personil untuk membantu. “Semua sesuai dengan SOP (prosedur) yang ada, sehingga tidak ada yang kita berlakukan khusus,” ucap Arief.
Selain personil Polres, pengamanan dibantu personil bawah komando operasi (BKO) dari Brimob Polda Kalbar. Khusus daerah yang jauh, seperti Kabupaten Kapuas Hulu, sebanyak 100 orang sudah diterjunkan sejak tiga hari lalu. Sisanya akan diberangkatkan secara bersama-sama pada Senin (30/11) mendatang.
Arief meminta personil kepolisian mengedepankan netralitas saat bertugas mengamankan. “Kadang ada kekhawatiran saya jangan sampai mereka lupa dengan jati dirinya, karena ini yang dapat mengganggu netralitas. Namun, sejauh ini netralitas masih tetap kami jaga sehingga tidak perlu khawatir,” pungkasnya.
Selain memberikan pengarahan kepada jajarannya di Mapolres Kapuas Hulu, Arief juga meninjau KPU dan Panwaslu Kapuas Hulu. Besok (hari ini, red), ia didampingi Ketua Bhayangkari Kalbar dan rombongan menuju Desa Nanga Kantuk, Kecamatan Puring Kencana, untuk meresmikan taman baca serta menyalurkan bantuan buku.
Laporan: Arman Hairiadi
Editor: Mohamad iQbaL