PDAM Coba Deteksi Kebocoran Pipa

ilustrasi. net

eQuator – Pontianak-RK. Belakangan terakhir, masyarakat Kota Pontianak mengeluhkan keruhnya kondisi air PDAM Tirta Khatulistiwa yang sampai di rumah warga. Pemerintah Kota Pontianak diminta segera melakukan langkah konkret guna menyelesaikan persoalan tersebut.

Wakil Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap PDAM Tirta Khatulistiwa segera memeriksa sejumlah pipa yang kemungkinan mengalami kebocoran. Pasalnya pasca pengerjaan proyek serta pergantian musim, air yang dialirkan ke masyarakat menjadi tidak sesuai harapan.

“Dua minggu lalu kita minta PDAM untuk memeriksa pipa atau kebocoran yang perlu diperbaiki di beberapa booster sehingga air menjadi keruh. Kita minta ini segera ditangani secepat mungkin. Supaya masyarakat tidak resah,” tegasnya, Senin (7/12).

Edi berpendapat, pemeriksaan kembali ini penting dilakukan. Mengingat sudah lama tidak adanya pemugaran kembali atas pipa-pipa yang ada. Terlebih kemungkinan bocor tersebut disebabkan akibat pengerjaan proyek sejumlah ruas jalan di kawasan Kota Pontianak.

“Sekarang ini sedang pelebaran dan perbaikan jalan, di mana banyak pipa-pipa PDAM yang sudah tua dari besi itu rata-rata pecah. Itu tidak diketahui misalnya air tidak keluar dan naik ke atas. Itu yang sedang dicari,” jelasnya.

Supaya tidak terjadi saling menyalahkan, Edi mengharapkan sebelum melakukan apa yang diperintahkan tersebut, hendaknya berkoordinasi dengan pihak terkait guna memudahkan serta kelancaran tugas masing-masing.

“Sebelum melakukan pembongkaran, pasti akan berkoordinasi dengan Dinas PU dan Perhubungan. Melihat titiknya, seberapa besar kerusakan yang akan ditimbulkan,” paparnya.

Pantauan Wawako di lapangan, terdapat beberapa titik yang ruas jalannya terlihat tegenang air. Edi menduga, saluran yang ditanam tersebut mengalami kebocoran.
“Seperti di Jalan Gusti Hamzah, airnya selalu tergenang dan sepertinya di situ ada pipa yang bocor hingga menyebabkan air lumpur itu juga tersedot hingga mengalir ke masyarakat dan keruh,” bebernya.
Lantaran belum bisa memastikan kebersihan air yang dialiri ke rumah-rumah masyarakat, Edi mengharapkan masyarakat sementara ini agar tidak menggunakan air PDAM untuk minum dan mencuci beras maupun sejenisnya.

“Aman kalau digunakan mencuci dan mandi. Tapi kalau mau diminum harus diproses. Kita berharap disaring. Entah itu dengan kain, busa dan sebagainya,” ucapnya.

Reporter: Gusnadi

Redaktur: Andry Soe

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.