eQuator – Sambas. Eksistensi Perguruan Kijang Berantai (Kiber) mendukung pembangunan Kabupaten Sambas tidak diragukan lagi. Organisasi ini tidak hanya bergelut dalam pengembangan pencak silat, tapi telah merambah olahraga dayung, badminton, dan olahraga positif lain bagi pemuda.
“Peran kita lah agar Pilkada damai dapat terwujud. Mari kita jaga etika dalam berpolitik,” ajak dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH pada Silaturahmi Keluarga Besar Kiber di sekretariatnya, Kamis (3/12).
Juliarti menegaskan, silaturahmi digelar untuk memperkuat dukungan mensukseskan Pilkada damai di Kabupaten Sambas. Dia mengajak seluruh masyarakat Sambas meningkatkan persatuan dan kekompakan menghadapi berbagai isu dalam Pilkada. “Jangan dijadikan konsumsi politik, seperti isu baru-baru ini, dikatakan Pak Ude Burhanuddin (mantan Bupati Sambas, red) ditangkap, ternyata Pak Ude ada diantara kita. Ini tentu sangat memprihatinkan,” ajak Bupati Sambas ini.
Masyarakat dipersilakan mengkritik pemerintah, tapi kata Juliarti, harus yang membangun, bukan menyalahkan. Apalagi negara memberikan kebebasan mengkritik pembangunan. Salah satunya melalui media massa. “Kalau memang ada yang salah, bisa bicara di koran. Begitu juga jika ada isu yang tidak benar, hak dan kewajiban siapapun untuk membantah di koran, tapi harus jelas, harus konfirmasi biar permasalahannya jelas,” ingatnya.
Pemerintah tentu tidak lepas dari kesalahan. Namun, kesalahan bisa diperbaiki secara bersama-sama, bukan malah memperkeruh permasalahan yang terjadi. Apalagi jika malah mengabaikan kebijakan pemerintah yang telah benar. “Untuk kemajuan Kabupaten Sambas, mari kita bersama-sama saling mengawasi, menjaga dan saling berbagi. Sehingga pembangunan kita bisa terwujud sesuai harapan bersama,” ajaknya.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Perguruan Kiber, Ir H Burhanuddin A Rasyid mengatakan, Pilkada kali ini berbeda dari sebelumnya. Bahkan, isu yang ditebar pun sangat berbahaya jika dibiarkan. Namun, dia optimis aparat kepolisian dan tokoh masyarakat, termasuk pemerintah segera menyikapinya secara bijak. “Saya dikabarkan telah ditangkap, telepon dari mana-mana, sehingga capek menjawabnya. Begitu pula di jalan, warga langsung datang mempertanyakan, dan saya terus-menerus menjelaskan,” kata Burhanuddin sedih.
Mantan Bupati Sambas dua periode itu terlihat menitikkan air mata. Di hadapan ribuan undangan, dia meminta semua pihak berpolitik santun dan tidak menjelek-jelekkan lawan politik, apalagi memfitnah dengan hal-hal yang tidak benar. “Kasihan rakyat kita jika harus seperti ini, yang tidak ada bisa diadakan. Oleh karena itu, kita harus bijak. Saya yakin, masyarakat Kabupaten Sambas sudah dewasa, tahu mana yang baik dan mana yang benar. Mari kita sukseskan Pilkada ini dengan santun,” ajak Ketua MABM Kabupaten Sambas ini.
Imbauan serupa disampaikan Ketua Panitia Pelaksana Silaturahmi Kiber, H Darwis Mochtar. Dia mengingatkan masyarakat Kabupaten Sambas agar tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dapat merusak tatanan masyarakat. “Pilkada merupakan ajang mencari pemimpin, tetapi harus dilakukan secara jujur, tidak menjelekkan pasang satu dan pasangan lainnya, tapi bagaimana bisa memotivasi masyarakat memberikan hak pilihnya hingga Pilkada sukses,” pungkasnya. (edo)