eQuator – Uwat Ivan, 32, sibuk memilah satu persatu buah durian dagangannya di Jalan Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Jumat (4/12). Pembeli terlihat datang silih berganti. Masyarakat setempat tampak berhasrat melihat King of Fruit asal Kabupaten Kapuas Hulu itu yang hanya dibanderol Rp15000 per buah. Besar maupun kecil.
“Satu buah Rp15 ribu,” ucap Ivan kepada pelanggannya. “Besar atau kecil harganya sama,” timpal pria yang jauh-jauh datang dari Desa Mentebah, Kecamatan Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu itu.
Ivan, bahkan rela menempuh jarak ratusan kilometer hanya untuk menjual buah berkulit duri tersebut. “Saya banyak langganan di sini,” akunya.
Selain banyak pelanggan di ibu kota provinsi ini, Ivan nekat jual durian karena bisnis ini memang menggiurkan. Apalagi saat ini harga jual buah sawit dan karet anjlok. “Buah ini dijual cepat habis. Biar untung sedikit, yang penting perputaran uang cepat,” ujarnya sambil membersihkan kulit durian dari kotoran.
Ditemui Rakyat Kalbar, Ivan mengaku, baru tiba di Pontianak. Dari rumahnya di Putussibau, ia membawa 1.500 durian dengan menggunakan pick-up. “Ini buah pertama, baru 10 hari jatuh dari pohon. Modalnya Rp10 ribu, makanya dijual Rp15 ribu,” ulasnya.
Kemarin, Ivan datang bersama temannya dengan menggunakan dua mobil pick-up. Mereka secara mobile menjual durian di kawasan Kota Pontianak. “Sudah mau habis, nanti mau pulang ke Kapuas Hulu lagi. Habis itu datang lagi ke Pontianak,” bebernya.
Durian dagangan Ivan, rata-rata berukuran cukup besar. Wajar bila banyak yang beli. Apalagi dijual dengan harga murah. “Buah durian di kampung saya memang setiap tahun bagus. Isinya lunak,” serunya.
Reporter: Deska Irnansyafara
Redaktur: Andry Soe