eQuator – Sungai Jawi yang digadang-gadang menjadi kawasan wisata air dan kuliner terkendala persoalan pembebasan lahan serta kurang koorperatifnya masyarakat setempat.
Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tetap akan merealisasikan program tersebut. Yakni dengan membongkar jembatan dan meneruskan pembangunan jalan paralel di kawasan itu.
“Paralel Sungai Jawi tinggal pengembalian batas, karena seharusnya bangunan tidak ada berjarak 10 meter dari jalan,” tegas Walikota Pontianak, H. Sutarmidji, Rabu (2/12).
Seperti yang telah diwacanakan, Pemkot Pontianak akan membongkar banyak jembatan Sungai Jawi sehingga hanya tersisa beberapa jembatan saja. Meskipun demikian, ada pula yang tidak setuju ihwal wacana Pemkot tersebut. Padahal dengan jalan paralel sebagai penghubung antarjembatan justru malah membuat masyarakat setempat nyaman.
“Jembatan itu dihilangkan sehingga untuk mengakses jembatan mereka kan perlu jalan. Seharusnya buat sendiri, ini kita yang buatkan,” paparnya.
Seharusnya, lanjut Sutarmidji, dengan wacana ini masyarakat harus memberikan dukungannya. Terlebih pemerintah yang membangun semua jembatan tersebut.
“Logikanya tidak mungkin kita mau ganti rugi. Kecuali kita mau memindahkan satu alur atau arah Sungai Jawi di wilayah itu. Itu baru kita ganti,” tegasnya.
Lantaran sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tahun ini pihaknya diminta untuk membongkar belasan jembatan. Meskipun terdapat beberapa orang yang tidak setuju, tetapi pembongkaran tetap akan dilakukan.
“Ini kan untuk akses mereka. Jadi kalau tidak mau, ya tetap kita bongkar. Dua belas jembatan akan kita bongkar minggu depan,” lugasnya.
“Kalau pun ada, paling satu dua saja yang tidak mau. Tidak apa-apa biar saja nanti jembatannya kita bongkar, pasti mereka juga lewat di situ,” timpalnya.
Tak hanya itu, pembongkaran akan kembali dilakukan 2016. Tak tanggung-tanggung, akan ada puluhan jembatan lagi yang diwacanakan untuk dibongkar.
“Masyarakat sudah siap, tahun depan ada 27 lagi yang siap dibongkar,” ucap Walikota Sutarmidji.
Reporter: Gusnadi
Redaktur: Andry Soe