eQuator – Sintang-RK. Para orangtua di Kabupaten Sintang sedang senang. Lantaran anaknya menerima beasiswa berprestasi. Tetapi, semuanya buyar karena masuknya pesan singkat (SMS) yang menyebutkan anaknya mengalami kecelakaan.
“Pelakunya (pengirim SMS, red) selalu mengaku sebagai guru,” kata Martias, salah sorang guru salah satu SMA di Kabupaten Sintang kepada wartawan, Minggu (29/11).
Martias mengungkapkan, di tempatnya mengajar, sudah ada beberapa orangtua siswa yang mendapat SMS penipuan tersebut. “Bahkan ada orangtua siswa yang sudah akan mengirim sejumlah uang ke rekening yang disebutkan pelaku,” ujarnya.
Untungnya, tambah dia, orangtua siswa dimaksud membatalkan niatnya mentransfer uang untuk biaya pengobatan anaknya yang disebut mendapat kecelakaan itu. “Mereka klarifikasi dulu ke kami. Kami bilang, anaknya baik-baik saja, tidak mengalami kecelakaan,” kata Martias.
Kalau orangtua tersebut tidak segera klarifikasi ke pihak sekolah, sudah dipastikan akan kehilangan sejumlah uang. Lantaran SMP “Anak Kecelakaan” itu merupakan penipuan.
Martias mengaku heran dengan SMS “Anak Kecelakaan” ini. Dulunya memang pernah ada. Tetapi sudah lama menghilang. Kini marak lagi, bersamaan dengan semakin dekatnya waktu pencairan dana beasiswa. “Saat-saat seperti ini, masih saja ada orang yang nekat untuk menipu orangtua siswa,” ujarnya.
Lantaran SMS penipuan tersebut kembali marak, Martias mengibau para orangtua untuk tidak langsung memercayai SMS atau telepon yang menyebutkan anaknya kecelakaan. “Crossceck dulu ke sekolah atau pihak yang disebut oleh pelaku,” sarannya.
Bukan hanya secara lisan. Pihak sekolah juga telah menyurati para orangtua siswa agar tidak percaya dengan penipuan dengan modus anak kecelakaan tersebut. “SMS tersebut nyata-nyata untuk mencari keuntungan pribadi,” pungkas Martias.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Mordiadi