eQuator – Valentino Rossi pernah nyaris membalap untuk Ferrari di ajang Formula 1. Bahkan kesibukannya melakukan uji coba dengan skuad Kuda Jingkrak pada awal musim 2006 dianggap sebagai sumber masalah kegagalannya meraih gelar juara dunia saat itu.
Kehebatan balap Rossi memang tak hanya di atas mesin dua roda, tapi juga empat roda. Gagal di MotoGP musim ini, rider kelahiran Urbino tersebut menutup tahun dengan kegemilangan di ajang Monza Rally. Berpasangan dengan sahabatnya sejak kecil sekaligus sosok yang selalu hadir di garasi MotoGP Alessio Salucci, Rossi memawa pulang tropi juara ajang reli tahunan tersebut.
Ini kemenangan keempat bagi sang maestro di ajang Monza Rally. Tiga musim sebelumnya adalah 2006, 2007, dan 2012. Memasuki hari terakhir kemarin posisi Rossi sudah tak tergoyahkan dengan keunggulan 33,6 detik di depan rival utamanya pembalap WRC (World Rally Championship) Thietty Neuville.
Neuville yang mengendarai Hyunday WRC sebenarnya memenangi balapan terakhir di kelas SS8 Sabtu (28/11). Namun Rossi yang menggeber Ford Fiesta dengan spek WRC 1.6 tetap tangguh di klasemen dengan keunggulan lebih dari setengah menit.
Di seri terakhir SS9 kemarin (29/11) Rossi tak menghadapi masalah berarti dan melewati garis finis sebagai kampiun dengan berselisih 4,8 detik di depan Roberto Brivio. Neuville akhirnya finis kedua secara keseluruhan setelah mengakhiri lomba kemarin di urutan empat 13,4 detik di belakang Rossi.
Usai balapan, Rossi mengaku GP Valencia bukanlah akhir dari musim 2015.
“Musimku berakhir di Monza (dengan kemenangan),” katanya dilansir Crash.
Setelah Monza Rally, hari ini (Senin, 30/11) baru menjadi liburan resminya di akhir musim. Namun Rossi mengaku tidak akan berlibur terlalu lama. Karena dia akan menyiapkan diri dengan melakukan banyak latihan ekstra demi menghadapi musim depan yang bakal lebih seru dengan berbagai perubahan regulasi.
“Aku mulai mencoba mengatur semua rencana untuk melakukan serangan lebih hebat musim depan,” tandasnya. (Jawa Pos/JPG)