Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Kalbar Gelar Kick Off KEJAR Masif dan Cerdas Berinvestasi Pasar Modal Provinsi Kalimantan Barat”

eQuator.co.id-Pontianak. Lewat program “Kick Off KEJAR Masif dan Cerdas Berinvestasi Pasar Modal Provinsi Kalimantan Barat” yang dihelat pada Selasa (5/8) di Aula Garuda Kantor layanan Terpadu, merupakan upaya meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan bagi masyarakat khsusnya anak muda.

Tercatat, Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan(SNLIK) 2025 OJK bersama BPS, Indeks LiterasiKeuangan Nasional untuk data Cakupan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) berada di angka 66,64%, sementara Indeks Inklusi Keuangan Nasional mencapai 92,74%. Artinya: meskipun akses terhadap layanan keuangan meningkat, pemahaman masyarakat khususnya generasi muda masih tertinggal jauh.

Lalu, berdasarkan data survei yang sama, Indeks Literasi keuangan untuk kelompok usia s.d. 17 tahun, yang mana 20 tahun lagi akan menduduki kelompok masyarakat usia produktif, tercatat baru sebesar 51,86%, masih di bawah rata – rata nasional.

Digelarnya “Kick Off KEJAR Masif dan Cerdas Berinvestasi Pasar Modal Provinsi Kalimantan Barat” yang digaungkan oleh Otoritas Jasa Keungan (OJK) Kalbar, tentu sejalan dengan apa yang menjadi program dari Pemerintah Provinsi Kalbar, dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan daerah.

Seperti yang disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Harisson, yang turut hadir membuka kegiatan, bahwa pihaknya saat ini terus berupaya menekankan tentang pentingnya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya bagi anak muda.

“Salah satunya dengan program memperkuat budaya menabung dan melek berinvestasi seperti Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) disekolah-sekolah sejak dini,” ujar Harisson

Disamping itu, Ia juga mengimbau terkait pentingnya pembekalan literasi keuangan serta kampanye waspada terhadap aktivitas keuangan ilegal di kalangan pelajar. Hal ini untuk menyeimbangkan tingginya minat berinvestasi di era digital.

“Siswa-siswi kita adalah target dan potensi besar dalam edukasi literasi keuangan. kita mengajak seluruh sekolah untuk mendukung sosialisasi pengelolaan keuangan yang baik, termasuk penerapan Bank Mini di sekolah agar budaya menabung dan pengelolaan keuangan menjadi kebiasaan positif,” sambungnya

Kemudian selaku Kepala Perwakilan OJK Kalbar, Rochma Hidayati, dalam sambutannya mengungkapkan, untuk program Kampanye Budaya Menabung dan Bank Mini, telah secara aktif dan baik dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Kalbar.

“Kali ini tema program kerja Satu Rekening Satu Pelajar(KEJAR) bersama dengan implementasi program kerja Simpanan Pelajar, Program Pembiayaan Beasiswa Pendidikan (PBP), KEJAR Pramuka, dan KEJAR Penyandang Disabilitas dari tahun 2023 s.d. 2024.

“Program ini pula yang telah mengantarkan Provinsi Kalbar menjadi Wilayah Implementasi KEJAR Terbaik untuk Kategori Provinsi selama 2 tahun berturut-turut dari 2023 s.d. 2024 pada ajang tahunan KEJAR Award,” ucap Rochma

Sementara, di tahun 2025 ini, kata Rochma, pihaknya mencatat beberapa eskalasi penting, salah satunya hari ini dimana akan mendorong terbentuknya Bank Mini di sekolah-sekolah, yang selanjutnya dapat dieskalasikan dan dikuatkan menjadiGaleri Investasi Edukasi (GIE).

“Ide Integrasi Bank Mini dengan Galeri Investasi Edukasi (GIE) ini didasarkan pada pemahaman sederhana, yakni pada usia jenjang pendidikan SMA/SMK, konsep budaya menabung seharusnya bukan lagi pada tahap ditananmkan, melainkan sudah harus diarahkan pada kecerdasan berinvestasi,” terangnya

Lebih lanjut, Rochma menyampaikan bahwa keberadaan Bank Mini dan Galeri Investasi Edukasi ini juga akan menjadi infrastruktur informasi dan edukasi keuangan yang akan sangat membantu sekolah dan satuan Pendidikan.

“Artinya tidak sekedar menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademik, namun juga cerdas keuangan,” pungkasnya. (Ova)