Dari Facebook Siswi Lampung Jadi Korban Penipuan di Bengkulu

eQuator – DENGAN wajah dan pakaian yang terlihat lusuh, Me tetap masih terlihat senyum saat diamankan di Polsek Ratu Agung (24/11) siang lalu. Tak ada yang menyangka, perempuan berusia dini ini adalah siswi SMA yang dilaporkan hilang oleh orangtuanya di Polres Tanggamus, Bandar Lampung.

Bagaimana tidak cemas, putri mereka ini sudah dua bulan lebih tak kunjung pulang ke rumah. Lebih mengejutkan lagi, ternyata Me mengaku kalau dirinya sudah dua bulan tidak datang bulan lantaran hamil.

Ia pun juga tak menyangka bakal mengalami nasib sesedih ini dalam hidupnya. Diceritakan Me, peristiwa miris ini berawal dari perkenalannya dengan seorang remaja putus sekolah, Un (17) warga Kota Bengkulu. Perkenalan terjalin melalui jejaring sosial Facebook.

Perkenalan melalui dunia maya ini terus berlanjut hingga membuat komunikasi keduanya semakin erat. Me pun mengaku terpesona dan terhanyut dengan rayuan dan pujian serta kata pujangga yang dilontarkan Un.

Hingga akhirnya, Me menerima pernyataan cinta yang diutarakan Un melalui SMS (pesan singkat). “Dia nembak aku lewat SMS. Ya karena aku lihat orangnya romantis, jadinya aku terima saja,” ujarnya.

Hingga beberapa lama kemudian, Un pun datang ke Lampung sekadar jalan-jalan dan akhirnya bertemu dengan Un. Tak lama kemudian, Un pun pulang lagi ke Kota Bengkulu.

“Waktu di Bengkulu dia nyuruh aku datang ke Bengkulu. Aku bilang ntar ketahuan sama orangtuaku bisa kena marah, tapi dia bilang usaha aja dulu gimana caranya supaya gak ketahuan sama orangtua aku,” cerita Me.

September, Me akhirnya nekat kabur ke Kota Bengkulu untuk menemui sang pujaan hati. Agar tidak diketahui orangtuanya, Me bolos saat jam sekolah, dan bergegas pulang ke rumah. Setelah pakaian dimasukkan dalam tas, ia pun bergegas naik ke mobil travel yang sudah menunggu.

Sampai di Bengkulu, Un dan teman-temannya sudah siap menjemput di depan Kantor Gubernur Bengkulu. Selama di Bengkulu tinggalnya pindah-pindah. Kadang-kadang di rumah teman Un, kadang-kadang di rumah kakak perempuan Un.

Selama dua bulan berada di Bengkulu, selama itu pula Me mengaku sudah sering melakukan hubungan badan dengan Un itu. “Janjinya mau dinikahi. Makanya aku mau aja diajak gituan. Kalau berapa kali udah sering gak ingat lagi,” ujarnya.

Hingga akhirnya, keberadaan siswi SMA inipun diketahui oleh orangtuanya. Berawal dari Me yang melapor ke Polsek Ratu Agung, karena telepon genggamnya dihancurkan oleh Un. Dari laporan itulah akhirnya polisi mengabari orangtua Me di Tanggamus, Lampung.

Meski mengaku hamil, namun Me mengaku rasa cintanya sudah hilang. “Saya gak mau lagi diajak nikah. Biarkan dia (Un) dipenjara saja, akibat perbuatannya,” sesal Me. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.