
Tokoh satu ini memang tidak setengah-setengah dalam bermuhammadiyah. Buktinya, hari ini ia mewakafkan dua bidang tanah. Lahan yang 2 hektar untuk kampus dan kebun kopi 20 hektar untuk membiayai operasional kampus. Benar-benar wakom: wakaf komplit!
——
Sivitas akademika STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh, Kerinci, pasti gembira membaca berita ini: Hari ini, kampusnya resmi menerima wakaf dua bidang tanah dari H Abdul Murady Darmansyah, tokoh pengusaha sukses asli Sungai Penuh yang tinggal di Jakarta.
Kedua bidang tanah itu berbeda lokasi dan ukuran.
1. Lahan pertama berada di Jalan Depati Parbo Kota Sungai Penuh, sebagai lokasi pembangunan kampus Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah/Universitas Muhammadiyah Sungai Penuh. Wakif memberi syarat, Muhammadiyah sudah harus membangun kampus di lahan tersebut paling lambat dua tahun setelah lahan diwakafkan.
2. Sebidang tanah berupa kebun kopi kurang lebih seluas 20 hektar, berlokasi di Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi untuk membiayai penyelenggaraan (STKIP) Muhammadiyah/Universitas Muhammadiyah Sungai Penuh.
Penambahan dua bidang lahan wakaf dari Murady tersebut menambah jumlah tanah wakaf yang dikelola Muhammadiyah menuju 22 juta meter persegi. Naik 1 juta meter persegi dari data tahun 2017. Namun, data ini masih bersifat tentatif, karena pendataan ulang sedang dilakukan secara nasional.
Sudah lama Murady dikenal sebagai pengusaha yang punya perhatian besar pada dunia pendidikan di tanah kelahirannya. Ia merupakan Ketua Pembina Yayasan Bina Insani Sakti (YBIS) di Sungai Penuh, yang mengelola Akademi Keperawatan (AKPER) YBIS. Ia berkontribusi besar dengan menyumbangkan fasilitas laboratorium untuk AKPER YBIS pada tahun 2022 dan berencana meningkatkannya menjadi sekolah tinggi atau universitas.
Karena itu, Murady tidak tanggung-tanggung membantu begitu mendengar STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh akan bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Sungai Penuh. Kesungguhan janji itu telah ditunaikannya hari ini melalui wakaf dua bidang tanah.
STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh berdiri pada tanggal 3 Agustus 1989. Kampus ini berfokus pada pengembangan ilmu keguruan dan pendidikan, dengan komitmen untuk mencetak tenaga pendidik yang profesional, berintegritas, adaptif, dan inovatif
Kampus ini menyediakan fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar, termasuk sistem informasi yang terintegrasi dan aplikasi digital untuk perkuliahan. Sejak 25 Februari 2025, STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh dipimpin sahabat baik saya, Dr Mahli Zainuddin Tago, dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang berasal dari Sungai Penuh.
Di bawah kepemimpinan doktor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan pengalamannya sebagai dosen di UMY. STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh akan bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Sungai Penuh dalam dua tahun ke depan.
Semoga sukses! (jto)