eQuator.co.id-Pontianak. Sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku usaha di Kalimantan Barat yang turut aktif membantu mensukseskan kegiatan survei dan liason, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalbar menggelar kegiatan “Temu Responden Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023.
Dalam sambutannya, Kepala KPw BI Kalbar, N A Anggini Sari menyampaikan hasil perekonomian Indonesia diprakirakan tetap tumbuh baik dan berdaya tahan terhadap dampak rambatan global.
“Pada triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi swasta, termasuk konsumsi generasi muda, yang meningkat sejalan peningkatan konsumsi di sektor jasa dan keyakinan konsumen yang masih tinggi,” ujar Anggini sekaligus membuka kegiatan Temu Responden Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023.
Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi Kalbar, diprakirakan akan tetap tumbuh positif dikisaran 3.5% – 4.596 didorong oleh perayaan hari besar keagamaan dan nasional (HBKN), keberlanjutan investasi refinery alumina di Kab. Mempawah, dan peningkatan impor barang modal melalui Pelabuhan Kijing.
“Akan tetapi terdapat beberapa tantangan global dan domestik yang perlu menjadi perhatian utama antara Iain risiko geopolitik yang masih kuat, pertumbuhan ekonomi global cenderung lebih Iambat dari perkiraan, risiko EI-Nino, transisi politik nasional, dsb,” jelasnya
Dari Sisi perkembangan harga, inflasi pada Oktober 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2023 tercatat sebesar 0, 17% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,56% (yoy).
Inflasi yang terjaga merupakan hasil nyata dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (T PIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1 % pada 2023 dan 2,5 0/0±1 % pada 2024. Sementara mencermati kondisi terkini, pada Bulan Oktober 2023 inflasi Kalbar sebesar 0. 1 1 % (mtm), 1 .41 % (ytd) dan 2.31 % (yoy).
Diprakirakan inflasi Kalbar sampai dengan akhir tahun 2023 akan tetap stabil berada pada range 3±1%. BI Kalbar akan terus mengawal kebijakan yang bersifat front-Ioaded, preemptive, dan forward looking untuk menjangkar inflasi inti dan ekspektasi inflasi.
“Bersama Pemerintah Kab/Kota di Kalbar beserta stakeholders terkait, BI Kalbar melakukan operasi pasar dan Gelar Pangan Murah (GPM) untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan beberapa komoditas pangan,” ungkapnya
Lebih lanjut Anggini menyebutkan bahwa, kegiatan Temu Responden tahun ini, pihaknya mengajak para responden yang hadir untuk meningkatkan optimisme dunia bisnis dan iklim usaha terutama di Kalbar, terlebih ditengah berbagai tantangan perekonomian global mulai dari disrupsi rantai pasok yang kemudian berdampak pada inflasi.
“Kenaikan harga berbagai komoditas strategis di Kalbar perlu menjadi perhatian bersama karena berpotensi dapat memberikan dampak pada penurunan daya beli masyarakat. Harapannya, realisasi inflasi Kalbar sampai dengan akhir tahun 2023 dapat terjaga,” pungkasnya. (Ova)