Penyakit Hati

eQuator – Tatkala tetangga membeli mobil atau kulkas baru. Kita merasa tidak senang. Ketidaksenangan itu kadang kita tularkan kepada oranglain. Misalnya dengan mencibir atau bahkan memfitnah bahwa barang mewah itu diperoleh dengan jalan yang tidak benar.

Buruk sangka pun menyebarluas, persaudaraan atau pertemanan pun hancur lebur, berganti menjadi permusuhan. Hal ini terus berlangsung, tanpa ada batas akhir.

Ini hanya perumpaan dari bersarangnya iri dan dengki di dalam hati. Penyakit hati yang membuat kita gelap mata dan bermaksiat. Alhasil, kita selalu berusaha memikirkan bagaimana caranya agar nikmat yang diperoleh orang lain segera lenyap.

Kalau sudah seperti, tidak jarang kita menjadi stres dan melupakan potensi yang ada dalam diri. Lantaran fokus menghancurkan oranglain yang mendapatkan nikmat lebih dari kita. Nau’dzubillahi mindzalik…

Iri dan dengki merupakan dua kata yang begitu akrab di telinga kita. Boleh jadi, dua sifat tersebut tumbuh dalam hati kita, tanpa kita sadari. Mudah-mudahan ketika terhindar dari kedua penyakit hati ini.

Iri berarti merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain. Sedangkan dengki menurut Imam al-Ghazali, adalah membenci kenikmatan yang diberikan Allah kepada orang lain dan ingin agar orang tersebut kehilangan kenikmatan itu.

Mari kita renungkan sejenak Quran Surah Annisa ayat 32 yang artinya “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. (Kamiriluddin)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.