eQuator.co.id-Pontianak. Dalam kegiatan Media Release yang bertemakan “Perkembangan Industri Jasa Keuangan dan Edukasi Perlindungan Konsumen Provinsi Kalimantan Barat” pada Jumat (24/6) di Pontianak. Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar juga memaparkan terkait perkembangan Pasar Modal di Provinsi ini.
Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh OJK Kalbar, yang mana dilihat dari kinerja pasar modal wilayah Kalbar, trennya masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi.
“Ini tercermin dari pertumbuhan SID secara total yaitu sebesar 29,71% atau menjadi sebesar 150.995 SID,” ungkap Kepala OJK Kalbar, Maulana Yasin, Jumat.
Selain itu Maulana juga memaparkan, bahwa pertumbuhan tertinggi terutama didorong pada pertumbuhan investor SBN yaitu sebanyak 8.504 SID menjadi sebesar 11.267 SID diikuti oleh pertumbuhan reksadana investor sebanyak 107.717 SID menjadi sebesar 142.143 SID.
“Ini menunjukkan bahwa potensi investor pasar modal dari Provinsi Kalbar dinilai cukup tinggi dan dapat didorong lebih maksimal kedepannya,” ucapnya.
Selain itu, Maulana juga menyebutkan, terkait perkembangan transaksi saham sendiri, tercatat pada bulan Maret 2023, jumlah transaksi saham (jual beli) mengalami penurunan secara yoy sebesar 257.606 transaksi (33,08%) dari sebanyak 778.620 jumlah transaksi menjadi 521.014 jumlah transaksi.
“Penurunan jumlah transaksi ini juga diikuti penurunan volume transaksi sebesar 50,54% secara yoymenjadi 6.919,9 juta dengan nilai transaksimenurun sebesar Rp2.030 miliar (48,72%),” lugasnya
Lebih lanjut, Maulanapun menjelaskan bahwa jika dilihat dari sisi pertumbuhan pengguna atau pertumbuhan investor tunggal Indentifikasi, rentang usia yang mendominasi dalam pertumbuhan pasar modal yakni investor di usia 30 tahun.
“Para investor muda terus tumbuh, namun memang jika dilihat dari grafiknya usia 50-60 tahun alami penurunan jika dibandingkan pada periode Maret ditahun sebelumnya,” pungkasnya. (Ova)