eQuator.co.id – SANGGAU. “Beginilah kondisi desa kami dengan segala keterbatasan, namun tidak menyurutkan semangat kami terus berusaha meningkatkan perekonomian keluarga,” ucap Yatno saat mengetahui desanya menjadi bagian program pemberdayaan desa bertajuk ‘Desa Cahaya’ Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN Kalbar bekerjasama dengan Lembaga Zakat (LAZ) Al Azhar.
Yatno dan warga Desa Rahayu, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat menjadi desa pertama di Kalbar yang akan merasakan manfaat dari program Desa Cahaya (Cakap, Agamis, Sehat, dan Berdaya) yang dirancang untuk mendorong pembangunan sosial ekonomi masyarakat desa secara mandiri.
“Kegiatan Desa Cahaya berfokus pada program kesehatan keluarga, kemandirian ekonomi produksi, pemerataan edukasi, peningkatan keahlian dan kesejahteraan sosial, keuangan mandiri non riba serta keutuhan dalam kehidupan beragama,” ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat (UIW Kalbar), Agung Murdifi.
“Kami ingin membangun desa mandiri secara ekonomi, sosial dan agama. Para Relawan Al Azhar akan melakukan pendampingan selama kurang lebih 1 tahun, selanjutnya akan kami pantau perkembangannya selama 3 tahun, sehingga desa yang masuk dalam program Desa Cahaya dapat benar-benar mandiri,” lanjut Agung.
Desa Rahayu yang berjarak 5 jam perjalanan darat dari Kota Pontianak, dihuni oleh 2.514 jiwa atau setara 683 kepala keluarga. Terdiri dari 5 dusun yakni Dusun Engkalau, Dusun Melobo, Dusun Modah, Dusun Topis, dan Dusun Muri.
Mayoritas warga berprofesi sebagai petani, peladang, dan buruh perkebunan sawit. Tanaman yang mereka budidayakan seperti terong, ketimun, pare, kacang panjang, tomat, kangkung, dan nanas sebagai produk unggulannya.
“Kami memilih Dusun Engkalau sebagai dusun percontohan karena potensinya cukup besar untuk menuju desa mandiri. Potensi kemandirian hasil tani yang berorientasi pada ketahanan pangan berpeluang diwujudkan melalui kelompok swadaya masyarakat dengan penanganan secara komprehenship dan program yang berkesinambungan,” jelas Ketua YBM PLN Kalbar, Andang Tri Wahyudi.
Dalam waktu 1 tahun, warga desa akan ditingkatkan pengetahuan dan keahlian dalam bertani dan beternak. Di sektor ekonomi, dilakukan upaya peningkatan taraf kesejahteraan keluarga dan masyarakat berbasis pertanian. Di sektor kesehatan, dilakukan upaya peningkatan taraf kesehatan personal dan lingkungan melalui Pos Yandu dan Pokja Kesehatan Masyarakat. Dan di sektor agama, dilakukan upaya peningkatan taraf keilmuan agama dan toleransi kehidupan beragama melalui TPA, Masjid, Musholla,serta kelompok kegiatan keagamaan lainnya.
“Kami merasa bersyukur dan sangat berterimakasih kepada PLN melalui program Desa Cahaya ini. Melalui program ini tentunya banyak sekali manfaat yang akan kami dapatkan, karena nantinya akan ada pembinaan dan pendampingan disektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, juga dakwah. Semoga desa kami bisa lebih maju dan berkembang lagi,” pungkas Yatno. (ova)