Jelang Akhir Tahun, 6 Desa Segera Nikmati Listrik PLN 24 Jam Nonstop

Gotong Royong. Warga Desa Bagan Asam Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau bergotong royong menebang pohon dan tanam tumbuh milik warga di sepanjang jalan yang dilintasi jaringan listrik yang akan dibangun oleh PLN. PLN for eQuator.co.id

eQuator – SIMPANG HULU. Keinginan warga di enam desa Kecamatan Toba dan Simpang Hulu untuk dapat menikmati listrik PLN nonstop 24 jam sehari dapat segera terwujud. Pasalnya PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV sepanjang 57 kms.

Jaringan sepanjang itu akan melewati Desa Baru Lomba Kecamatan Meliau, Desa Bagan Asam, dan Desa Teraju Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau. Kemudian di Desa Botuh Besi, Desa Sekucing Labai, dan Desa Balai Pinang Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang.

“Dari total 57 kms JTM yang akan kami bangun, 31 kms masuk wilayah Kabupaten Sanggau, sisanya 26 kms masuk wilayah Kabupaten Ketapang,” ungkap General Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi, Jumat (13/12/2019).

Sepanjang tahun 2019 PLN telah melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik untuk melistriki 60 desa/dusun yang tersebar di berbagai daerah kabupaten di Kalbar. Jelang akhir tahun ini, pihaknya giat menambah perluasan jaringan listrik ke desa-desa terpencil. Baik yang eksisting dengan pola layanan dari 12 jam menjadi 24 jam, maupun desa-desa yang sama sekali belum terlistriki.

Selain itu, tambahan pembangunan jaringan listrik juga dilakukan di Kabupaten Landak. Dapat dipastikan bahwa warga di 30 desa dan 47 dusun di Kabupaten Landak akan segera menikmati listrik dari PLN. Jaringan JTM yang akan dibangun Sepanjang 117,56 kms.

Menurut Agung, JTM sepanjang 30,24 kms saat ini sedang dalam proses pembangunan konstruksi. Sementara sisanya 87,32 kms dalam tahap lelang pekerjaan. Ditargetkan akhir bulan ini sudah rampung.

“Secara bertahap, kami berupaya untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan agar semakin banyak warga desa dan dusun yang dapat segera manikmati listrik PLN,” katanya.

Saat ini sedang dilakukan sosialisasi oleh tim sosialisasi listrik desa Kantor Wilayah dan Unit Layanan agar masyarakat mengetahui serta memahami bahwa PLN sedang melakukan upaya pembangunan jaringan listrik yang akan melewati desa mereka. Dalam sosialisasi tersebut dijelaskan hal-hal yang terkait pelaksanaan proyek kelistrikan, pentingnya menjaga seluruh aset kelistrikan, tips keselamatan menggunakan listrik, serta mekanisme proses penyambungan listrik baru, perubahan daya, serta layanan lainnya.

Sosialisasi. Kegiatan Sosialisasi yang dilakukan oleh PLN kepada seluruh Kepala Desa, Tokoh Agama dan Masyarakat di desa yang akan dilewati jaringan listrik PLN. PLN for eQuator.co.id

Sementara itu, Lambertus Randio Pranoto, Tokoh Masyarakat Desa Bagan Asam Kecamatan Toba, mengatakan, selama ini desanya belum teraliri listrik. Untuk keperluan penerangan di rumah, Lambertus menggunakan genset yang beroperasi selama 6 jam per hari, dari jam 18.00 WIB hingga 24.00 WIB.

“Untuk menghidupkan genset, kami harus mengeluarkan biaya sekitar Ro800 ribu hingga Rp1 juta per bulan. Itu belum termasuk biaya perawatan genset jika sewaktu-waktu rusak. Bagi kami warga desa, biaya sebesar itu pastinya sangat memberatkan,” cerita Lambertus.

Segera masuknya listrik ke desa-desa tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Banyak peluang usaha yang dapat dilakukan dengan adanya listrik.

“Atas nama pribadi dan masyarakat, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah melalui PLN yang telah memberikan perhatian sekaligus meringankan beban hidup kami. Semoga PLN semakin sukses dalam melayani listrik masyarakat,” kata Lambertus bersemangat. (ova)