eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kunjungan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang meningkat ke Kalimantan Barat (Kalbar) ternyata belum mampu mendongkrak tingkat hunian hotel. Sebaliknya, tingkat hunian hotel justru turun tipis.
Kondisi ini terjadi selama Agustus 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mencatat, kunjungan wisman pada Agustus 2019 mencapai 7.734. Jumlah ini naik 32,50 persen dibandingkan Juli 2019 yang sebesar 5.837 kunjungan.
Peningkatan kunjungan wisman terjadi di semua pintu masuk. Bandara Supadio naik 16,05 persen, PLBN Entikong 30,39 persen, PLBN Aruk 96,14 persen, dan PLBN Nanga Badau 4,07 persen.
“Kunjungan wisman pada Agustus 2019 tertinggi datang melalui pintu masuk perbatasan dibeberapa tempat yaitu di Entikong, Supadio, Aruk, dan Badau,” ungkap Kabid Statistik Distribusi BPS Kalbar, Arianto, belum lama ini.
Dijelaskan dia, kunjungan wisman Januari-Agustus 2019 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya naik 15,82 persen. Kendati begitu, peningkatan jumlah wisman ini ternyata tidak berdampak pada tingkat hunian hotel di Kalbar. Baik berbintang maupun non berbintang. BPS Kalbar mencatat, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang pada Agustus 2019 sebesar 47,63 persen. Sedangkan TPK pada bulan sebelumnya 50,37 persen. “Artinya terjadi penurunan sebesar 2,74 persen,” ujarnya.
Hotel bintang 4 menempati urutan tertinggi dengan TPK 53,28 persen. Diikuti hotel bintang 3 sebesar 47,39 persen. Kemudian hotel bintang 2 sebesar 40,22 persen dan hotel bintang 1 menempati urutan terendah dengan TPK 29,73 persen. “Sementara untuk TPK hotel non bintang pada Agustus 2019 juga turun 2,10 poin yaitu dari 29,00 persen pada Juli 2019 menjadi 26,90 persen,” terangnya.
Untuk rata-rata lama menginap tamu hotel bintang pada Agustus 2019 tercatat selama 1,67 hari. Turun 0,12 hari dibandingkan Juli 2019 yang selama 1,79 hari. Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu asing tercatat 2,75 hari. Lebih lama 1,12 hari dibandingkan tamu Indonesia 1,63 hari.
“Sedangkan Juli 2019 rata-rata lama menginap tamu asing 2,42 hari, lebih lama 0,65 hari dibandingkan tamu Indonesia 1,77 hari,” tutup Arianto.
Terpisah, General Manager Hotel Aston Pontianak Anto W Soemartono mengatakan, turunnya tingkat hunian kamar hotel pada Agustus 2019 dapat dilihat berdasarkan data pintu masuk wisman berkunjung. Peningkatan kunjungan dari dari pintu perbatasan dapat disimpulkan bahwa wisman didominasi dari negara-negara Asean, terutama Malaysia. Mereka cenderung lebih memilih untuk stay di hotel lokal atau bintang 3. “Selain itu Agustus 2019 bertepatan dengan tradisi cengbeng yang notabene merupakan tamu domestik,” ucapnya.
Laporan: Nova Sari
Editor: Arman Hairiadi