eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus berupaya melakukan percepatan di segala sektor termasuk kesehatan, melalui strategi kebijakan dengan melibatkan semua komponen masyarakat.
Demikian disampaikannya usai membuka kegiatan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Gedung Serba Guna Masjid Al-Muhajirin, Desa Parit Baru, Senin (2/9).
Kegiatan tersebut dirangkai dengan pemberian honorium kader Posyandu serta Peluncuran Bank Sampah Maju Bahagia yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya bekerja sama dengan Pemerintah Desa Parit Baru.
“Persoalan yang besar yang harus utama kita selesaikan adalah masalah derajat kesehatan masyarakat. Jika persoalan derajat kesehatan ini tidak kita selesaikan dan lakukan percepatan, maka tidak akan tercipta manusia-manusia yang unggul,” kata Muda Mahendrawan.
Muda mengatakan, dalam penyelesaian persoalan kesehatan diperlukan konsep gerakan. Karena konsep gerakan ini akan mampu mengubah cara pandang dan perspektif yang lebih cepat.
“Kita gerakkan mulai dari rumah tangga, karena yang diurus ini adalah rumah tangga-rumah tangga,” terangnya.
Muda juga mengapresiasi langkah dan upaya Pemerintah Desa Parit Baru dalam meningkatkan derajat kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak.
“Ini adalah hal yang sangat penting, bagaimana kita bisa menciptakan sumber daya manusia yang unggul jika persoalan kesehatan seperti stunting masih menghantui masyarakat,” kata dia.
Muda berharap, ke depannya program-program desa mendukung arah program Pemerintah Kabupaten terutama di bidang kesehatan. Ia mengungkapkan, sejak tiga tahun terakhir, angka kematian ibu dan balita, gizi buruk, dan stunting mengalami peningkatan.
“Ini tidak boleh terus terjadi dan harus kita turunkan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Marijan mengatakan, selain mengampanyekan Germas, ke depan pihaknya akan melakukan program gerakan masyarakat mencari ibu hamil yang ada di desa-desa.
“Kami mohon bantuan kepada Kepala Desa Parit Baru, dusun, RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta kader kesehatan, untuk dapat mengumpulkan dan mendata ibu hamil di Desa Parit Baru,” kata Marijan.
Marijan mengatakan, ketika ibu hamil sudah ditemukan dan terdata, maka akan mudah untuk melakukan upaya pencegahan berbagai risiko. Ibu hamil pun juga akan paham dengan kesehatan.
“Jika ibu hamil sudah paham dengan kesehatan, maka yang bersangkutan akan berkeinginan janinnya bagus, bayinya sehat. Dan jika ia ingin janinnya bagus, maka ia akan terus memeriksakan kesehatan di puskesmas atau puskesdes,” kata Marijan. Ia melanjutkan, ibu hamil di Kabupaten Kubu Raya sudah seharusnya mendapatkan pelayanan yang maksimal.
Marijan menerangkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya saat ini telah meluncurkan kegiatan pelayanan Selasa dan Jumat (Salju) terpadu. Kegiatan ini telah berjalan dengan lancar.
“Untuk hari Selasa itu pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sedangkan di hari Jumat, perangkat desa dan jajaran puskesmas akan mengunjungi rumah warga untuk pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit tidak menular,” sebutnya.
Kepala Desa Parit Baru Musa mengatakan, Desa Parit Baru saat ini tidak lagi mengampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, melainkan sudah mempraktikkannya. Ia menerangkan, melalui posyandu dan dari puskesmas dalam satu pekan, delapan kali mengunjungi rumah warga yang dibiayai melalui APBDes Parit Baru.
“Dalam beberapa hari ini saja, lebih dari 60 warga yang kami kunjungi untuk memastikan warga Desa Parit Baru dalam kondisi sehat,” kata Musa.
Musa menjelaskan, pihaknya telah membuktikan berjalannya kampanye Germas di Desa Parit Baru, bahkan telah menganggarkan melalui APBDes. Desa Parit Baru bahkan merupakan desa yang terbesar dalam menganggarkan bidang kesehatan, yakni sebesar Rp 263 juta.
“Nilai anggaran ini bukan hanya terbesar di Kubu Raya namun terbesar di Provinsi Kalimantan Barat untuk yang nonfisik,” tutupnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe