Kementerian PUPR Bangun Rumah Susun STT Imanuel

PUKUL GONG. Seremonial pemukulan gong pada peletakan batu pertama pembangunan Rumah Susun Yayasan Kabar Senang Sekolah Tinggi Teologia (STT) Imamanuel Sintang Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah II Kalbar, Senin (19/8). (Humas Sintang for RK)

eQuator.co.id – SINTANG-RK. Bupati Sintang Jarot Winarno, didampingi wakilnya, Askiman menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Rumah Susun Yayasan Kabar Senang Sekolah Tinggi Teologia (STT) Imamanuel Sintang Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah II Kalbar, Senin (19/8).

Rumah Susun yang berada di Jalan Sintang -Pontianak Km 7 Desa Balai Agung, Kecamaran Tebelian ini merupakan program Direktur Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR RI, M Hidayat.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, pemerintah sangat mendukung pembangunan rumah susun STT Immanuel. Terlebih ini merupakan anggaran APBN sehingga hal itu patut disyukuri, karena Kabupaten Sintang mendapatkan jatahnya dari jumlah yang ada di seluruh indonesia.

“Kita diminta oleh bapak Presiden lebih menitikberatkan selain pembangunan infrastruktur, juga pembangunan sumber daya manusia. Tentu dengan rumah susun yang kuat, kokoh dan indah nanti akan memberi semangat baru STT Immanuel untuk melakukan proses belajar mengajar, sehingga kita berharap lahirnya SDM yang unggul nanti meneruskan pembangunan di Sintang ini,” ujarnya.

Untuk itu, Jarot mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah mengalokasikan pembangunan rusun ini di Kabupaten Sintang, karena ini merupakan yang ketiga, dimana duanya sudah jadi. Namun juga ada satu lagi serentak dengan STT Immanuel ini yang akan dibangun, yakni di Seminari St Yohanes Maria Viane di Menyurai Sintang.

“Jadi empat di Sintang ini. Yang sudah jadi di Ponpes Agropolitan Darul Ma’arif dan satu lagi di lingkungan rumah sakit rujukan Ade M Djoen Sintang, sehingga ini sangat bermanfaat buat kami,” terangnya.

Tentunya tambah Jarot, dengan tambahan dua rusun yang di lakukan peletekan batu pertama ini, mudah-mudahan ada penambahan rusun satu lagi kedepannya, rumah tapak untuk dokter specialis di RS Rujukan Ade M Djoen, dan renovasi rumah di perbatasan di Ketungau, maka Kabupaten Sintang akan lebih maju.

“Apa yang sudah dilakukan teman-teman dari kementrian PUPR ini sudah menghadirkan suasana bahwa negara hadir di tengah-tengah masyarakat dan daerah perbatasan di Kabupaten Sintang ini, sehingga ini manjadi semangat Kabupaten Sintang untuk terus membangun,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR RI M Hidayat menyampaikan, pembangunan rusun 2 lantai ini bersumber dari APBN 2019 dengan jumlah total Rp12 miliar lebih, dimana untuk dimensi bangunan yakni lebar 61,650 m dan panjang 22.000 m, type 24 panjang – 2 lantai. Sementara rusun ini nanti diperuntukan untuk mahasiswa STT Immanuel Sintang dan waktu pelaksana pekerjaan selama 180 hari kalender.

“Sesuai dengan tema HUT RI tahun ini yakni SDM Unggul, Indonesia Maju. tentunya Bapak Presiden sangat serius dan bersungguh-sunguh meningkatkan SDM kita, salah satunya adalah melengkapi fasilitas-fasilitas di perguruan tinggi,” katanya.

Termasuk di dalamnya sekolah-sekolah keagamaan yang berasrama, dimana yang tertuang dalam Perpres Nomor 100 Tahun 2018 tentang Pembangunan Rusun khusus untuk perguruan tinggi dan lembaga pendidikan keagamaan berasrama. Salah satunga STT immanuel Sintang ini.

Hidayat juga meminta, kontraktor pelaksana harus bekerja sesuai dengan spesifikasi, kalau tidak maka akan terkena finalty. Untuk itulah baik dari pengawas, manajemen konstruksi, para pekerja agar bekerja dengan sungguh-sungguh, keselamatan pekerjaan juga harus di perhatikan dengan bekerja menggunakan peralatan kesalamatan.

“Kapasitas rusun ini nanti bisa menampung 168 orang, listrik dan air juga harus sudah terpasang nanti begitu bangunan ini selesai. Dilengkapi segala furniture juga, tempat tidur segala macam, jd penghuninya tinggal menempati saja,” jelas Hidayat.

Untuk itu, Hidayat mengajak semua pihak mengawasi pembangunan rusun ini agar berjalan dengan baik. Apabila mememukan hal yang tidak benar segera lapor ke Satker sebagai perpajangtangan pihaknya, agar apa yang dibangun ini bermafaat dalam jangka lama untuk semuanya.

“Jangan sampai nanti setelah dibangun, gak lama bocor segala, kalau itu terjadi kita kejar kontraktornya, nda ad bocor, karena pertanggungjawab konstruksi itu 10 tahun,” pungkasnya.

Laporan: Saiful Fuat
Editor: Andriadi Perdana Putra