eQuator.co.id – MELAWI-RK. Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Herman Asaribab melakukan kunjungan ke Melawi, Selasa (29/7).
Kunjungan yang sekaligus silaturahim bersama pemerintah Kabupaten Melawi itu disambut oleh Bupati Melawi, Panji dan dihadiri Forkopinda Melawi, sejumlah pejabat SKPD, anggota DPRD, sejumlah tokoh serta berbagai organisasi kemasyarakatan.
Bupati Melawi, Panji dalam sambutannya menyampaikan Melawi merupakan kabupaten yang strategis berbatasan lansung dengan Sintang, Ketapang dan Kalteng. Kesulitan yang masih dialami tentu keterbatasan anggaran.
“Anggaran kami beberapa tahun belakangan ini Rp1,1 triliun. Fasilitas kesehatan sudah berkembang jauh. Persoalan internal kami adalah yaitu kantor kantor yang masih beberapa dinas menyewa ruko. Kami mengupayakan kami agar kantor beberapa dinas ini bisa teratasi,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Panji juga menyampaikan terkait desa mandiri yang ada di Melawi. Desa Mandiri di Melawi baru ada dua, yakni Desa Batu Nanta dan Desa Tiong Keranjik. Dua desa ini menjadi percontohan dan model dengan harapan adanya program-program dari pemerintah pusat.
“Tentunya kami berharap pak Pangdam bisa menyampaikan apa yang menjadi penting, masukan kritikan terhadap kami untuk kemajuan Melawi dan Pemerintah Daerah,” ucapnya.
Panji mengatakan, kunjungan Pangdam XII Tanjungpura tidak hanya sekedar menjadi kunjungan seorang panglima, tapi juga kunjungan seperti halnya orang tua.
“Karena kecintaan orang tua kita sehingga bisa datang ke tempat kita. Inilah perhatian besar yang diberikan Pangdam bersama jajaran pada kita,” ujarnya.
Panji juga menjelaskan Melawi sedang berpacu dalam membangun walau saat ini masih terkendala dengan terbatasnya anggaran. Saat ini, kata Panji yang masih berat infrastruktur dasar seperti jalan serta infrastruktur layanan publik. Hanya puskesmas rawat inap sudah dibangun di seluruh di kecamatan rawat inap.
“Kantor kami sebagian masih menyewa ruko. Karena itu dalam beberapa tahun ke depan kami menargetkan bisa membangun kantor sendiri sehingga bisa mengurangi biaya habis pakai untuk sewa ruko,” ujarnya.
Selain itu, Pani juga menyampaikan wacana pembentukan Komando Distrik Militer (Kodim) di Melawi. Ia menilai keberadaan Kodim memang dibutuhkan dimasa yang akan datang.
“Melawi ke depan akan menjadi kabupaten yang strategis. Ke barat kita akan dihubungkan melalui jalan darat ke Kayong dan Ketapang. Di sana ada pelabuhan laut yang akan sangat berarti bagi Melawi,” katanya.
Di timur Melawi, lanjutnya, akan terhubung dengan Provinsi Kalteng. Apalagi saat ini sedang dibangun proyek strategis nasional jalan Trans Kalimantan Poros Tengah yang melintas dari ibukota Melawi, Nanga Pinoh ke arah Ella Hilir hingga tembus ke Kabupaten Katingan di Kalteng.
“Maka ke depan dengan posisi Melawi yang strategis ini. Kita berharap karena Kodim sudah menjadi harapan dan kerinduan agar sedapat mungkin dengan bantuan panglima bisa ada Kodim di Melawi,” harapnya.
Terkait usulan hingga lahan, Pemda siap untuk menyiapkannya. Ia berharap dengan waktu yang tak terlalu lama akan disampaikan usulan pembentukan Kodim. Karena ini sudah menjadi usulan dan harapan masyarakat Melawi.
Dalam kesempatan ini pula, Bupati Panji menyerahkan kerajinan khas Melawi, yakni Mandau. Ia mengatakan Mandau tersebut merupakan Mandau kesayangannya. Sejumlah cinderamata seperti miniatur ikan semah serta kain tenun Cintamani juga turut diberikan pada Jenderal Bintang Dua ini.
Sementara itu, Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan, dirinya datang ke Melawi didampingi 7 anggota dari Kodam, Kasrem, sekretaris Dewan Adat Dayak Nasional.
“Saya datang untuk melihat bagaimana konektivitas dan kerjasama dari satuan saya dengan pemerintah daerah. Karena dalam Pemda ini ada Forkopimda, dimana di daerah ada Dandim di dalamnya,” ujarnya.
Panglima Kodam tersebut mengatakan komunikasi jajaran TNI dengan Pemda serta masyarakat di Melawi diharapkan bisa ikut membantu pemerintah daerah dalam memajukan kesejahteraan, pendidikan serta sektor kesehatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
“Selain Melawi, dirinya sudah berkeliling ke sejumlah daerah di Kalbar maupun Kalteng yang merupakan wilayah terestrial Kodam XII Tanjungpura. Saya melihat kekompakan di Melawi sangat kuat terutama para Forkopinda. Saya asli Papua. Ketika saya menjadi Pangdam di Kalbar, yang ada dipikirkan saya, saya harus kuasai wilayah dan harus datangi daerah-daerahnya, berkeliling,” paparnya.
Sementara terkait wacana pengusulan pembentukan Kodim di Melawi, Herman Asaribab menanggapinya. Ia mengatakan, usulan pembentukan Kodim harus datang dari bawah.
“Jadi timbul (usulan Kodim) itu dari bawah, bukan dari kami. Jadi nanti dari bawah usulkan ke kami dan nanti akan kami sampaikan pada pimpinan di atas yakni KSAD dan Panglima TNI,” katanya.
Sehingga, lanjut Pangdam, usulan ini bisa menjadi prioritas karena memang diusulkan langsung dari bawah, bukan inisiatif dari Pangdam atau Kodam.
“Jadi sudah jelas tadi, pak bupati juga sudah menyiapkan lahan. Nanti kedepan bisa dikelola untuk sarana dan fasilitas kodim ke depan,” pungkasnya. (Ira)