eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Penikmat kuliner khas Timur Tengah tak perlu bingung lagi mencari lokasi tempat makan atau restoran yang menyajikan menu-menu tersebut.
Kini di Kota Pontianak, telah tersedia beragam menu Timur Tengah yang disajikan oleh Hotel Ibis Kota Pontianak. Uniknya, konsep promo makanan bertajuk “Ala Dinner” ini terinspirasi dari film layar lebar, Aladdin.
“Jadi temanya adalah Aladdin gimana kita mencoba untuk menghadirkan menu baru yang lebih inovatif dan baru di lidah masyarakat Pontianak,” jelas Chef Muhammad Ismail, kemarin.
Chef yang telah bergelut selama 10 tahun di bidang kuliner itu menuturkan, Hotel Ibis ingin mengajak para konsumenya menjelajah dunia lewat rasa.
“Konsepnya dari Middle East (Timur Tengah) dan kita kombinasi dengan masakan India,” kata chef yang akrab disapa Achong itu.
Masakan ala Timteng memang memiliki ciri tersendiri. Terutama bahan masakan yang menggunakan minyak zaitun, madu, wijen, peterseli, mentha, kacang Arab dan lain-lain. Ditambah rasa spicy dari rempah-rempah khusus tentu saja membuat goyang lidah.
“Dan menunya ada banyak macam Mosaka, terong yang dikombinasikan dengan bolognise, terus ada nasi briyani, roast chicken,” jelas Achong.
Sementara untuk makanan ringan, disediakan sambosa, martabak india yang isinya tentu berbeda dengan martabak telur yang biasa anda temui di Indonesia.
“Martabak Indian itu isinya dengan ayam, dan bukan dengan acar tapi ada saus sendiri,” jelas Achong.
Untuk kalian yang ingin mencicipi makanan yang menggugah selera ini, bisa datang ke Hotel Ibis Pontianak pada Jumat dan Sabtu malam
“Kita buka dari pukul 18.00-22.00 WIB dan untuk harganya cuma Rp85.000 saja,” tutup Achong.
Salah seorang pengunjung, Arifin mengaku menu makanan yang disajikan lezat dan nikmat.
“Kalau aku suka ayamnya sama martabak. Beda gitu taste-nya,” ujar Arifin.
Menurutnya masakan yang disediakan ini memiliki rasa yang unik. Berbagai macam jenis rasa yang disatukan juga merupakan daya tarik.
“Jadi rasanya lebih krispi ada manisnya juga pedasnya. Komplit gitu,” tutupnya.
Laporan: Suci Nurdini Setiowati
Editor : Andriadi Perdana Putra