eQuator.co.id – MAKKAH-RK. Jamaah haji Indonesia yang menjalankan ibadah di Masjidilharam semakin membludak. Mereka diimbau memilih waktu yang tetap dalam menjalankan ibadah di Masjidilharam. Diantaranya selepas salat isya hingga pagi hari.
Permintaan itu disampaikan Kepala Seksi (Kasie) Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Muhammad Imran saat ditemui di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah kemarin (21/7). Dia menuturkan himbauan tersebut penting karena jamaah yang masuk dan di rawat di KKHI Makkah umumnya dipicu dehidrasi.
“Setelah kita lakukan perawatan dengan rehidrasi, jamaah bisa kembali ke kloter masing-masing,” jelasnya. Imran mengatakan umumnya jamaah yang masuk ke KKHI Makkah menjalani perawatan 2-3 hari.
Imran menuturkan sampai kemarin KKHI Makkah telah merawat 76 orang jamaah. Dari jumlah tersebut 15 orang diantaranya masih menjalani rawat inap. Kemudian ada 38 orang jamaah yang dirujuk ke RS Arab Saudi (RSAS). Dimana 21 orang diantaranya belum dipulangkan.
“Prosedurnya setelah keluar dari RSAS, jamaah diobservasi dahulu di KKHI,” katanya. Imran menuturkan jamaah yang sampai di rujuk ke RSAS mengalami gangguan pneumonia dan jantung. Sedangkan jamaah yang masuk ke KKHI Makkah umumnya ada keluhan hipertensi, diabetes melitus, ISPA, dan gangguan paru menahun.
Dia menjelaskan penyakit-penyakit itu biasanya muncul akibat dehidrasi. Jamaah yang mengalami hipertensi, bisa menjadi lebih parah jika dalam kondisi dehidrasi. Untuk itu Imran mengingatkan supaya jamaah memilih waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah di Masjidilharam.
Dia berharap jamaah lansia atau uzur sebaiknya menggunakan fasilitas kemudahan di Masjidilharam. “Misalnya menggunakan skuter atau kursi roda,” jelasnya. Menurut Imran waktu antara salat isya sampai pagi hari cukup pas, karena tidak terlalu panas. Saat ini pada siang hari suhu di Makkah bisa mencapai 42 derajat Celcius.
Kondisi dehidrasi juga bisa memicu kondisi demensia jamaah kambuh. Kemarin ada dua orang yang dirawat di KKHI Makkah karena demensia. Salah satunya adalah jamaah laki-laki dari kloter UPG-05 yang berumur 89 tahun. Jamaah ini bisa diterbangkan ke Saudi karena dinilai demensianya masih kelompok rendah atau sedang. Sehingga dinyatakan istitoah atau mampu.
“Mengalami gangguan perilaku pada demensia,” jelasnya.
Setelah diberikan cairan melalui infus dan makan, kondisi jamaah tadi mulai stabil. Tetapi saat di hotel dan tidak ada yang memperhatikan dengan intensif, asupan air kurang. Herlina berharap rekan sesama jamaah dalam satu kamar seharusnya bisa ikut memperhatikan. Bagi dia ikut memperhatikan kesehatan sesama jamaah itu juga ibadah.
Sementara itu Kepala Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid menuturkan jamaah haji semakin berbondong-bondong masuk Makkah. Sehingga kondisi Makkah semakin padat. Terutama di Masjidilharam. Hampir di setiap sisi masjid, ada rombongan jamaah “merah-putih”.
Dengan kondisi tersebut Subhan mengingatkan supaya jamaah memilih waktu yang pas untuk ke Masjidilharam. Supaya bisa menghindari penumpukan jamaah di terminal Syib Amir di dekat Masjidilharam. “Ba’da (setelah, Red) Isya atau jam 10 malam itu sudah cukup lengang terminalnya,” katanya. Sehingga jamaah yang ke Masjidilharam tidak bertubrukan atau berpapasan dengan rombongan jamaah lain yang pulang selepas salat isya.
Data pukul 18.39 WIB kemarin menunjukkan sebanyak 258 kloter telah mendarat di Arab Saudi. Dengan jumlah jamaah sebanyak 104.401 orang. Sementara itu jumlah jamaah yang meninggal dunia bertambah lagi menjadi sepuluh orang.
KISWAH DIANGKAT
Pada Jumat (19/7), Pemerintah Arab Saudi secara resmi membuka musim haji 1440 H/2019 M. Itu ditandai dengan diangkatnya kiswah atau penutup Kakbah setinggi 3 meter dari lantai tempat tawaf (mataf). Kiswah akan dinaikkan hingga musim haji selesai nanti.
Kondisi itu menjadi pemandangan berbeda ketika jamaah melaksanakan salat Jumat. Di bagian paling dasar terlihat dinding Kakbah dengan batu tersusun rapi mirip tembok dari batako. Kemudian, di bagian atas lagi dinding Kakbah ditutup dengan kain putih.
Pengangkatan kiswah melibatkan 53 pekerja. Selama pengangkatan, dibuat dinding pembatas sementara dari kayu sehingga jamaah tidak bisa melakukan tawaf terlalu dekat dengan Kakbah. Mereka juga tidak bisa beribadah di hijir Ismail. Namun, begitu proses rampung, dua area itu bisa kembali dilalui.
Konsultan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah Muhammad Ulinnuha menjelaskan, kiswah Kakbah setiap tahun memang selalu dibuka. Terutama pada musim haji. “Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Soalnya, ada juga jamaah haji yang datang membawa gunting. Kalau disobek, bisa rusak itu kiswah, itu kan mahal,” kata Ulinnuha.
Pengelola Masjidilharam melarang jamaah menggunting kiswah. Itu, antara lain, dilakukan untuk mencegah penggunaannya yang melanggar syariat. Selain itu, mencegah adanya jamaah yang mengultuskan.
TINJAU PERSIAPAN PENERBANGAN
Kemarin (21/7), Kementerian Perhubungan melakukan kunjungan ke Bandara Soekarno Hatta. Dalam kunjungan tersebut, sekaligus melakukan pemeriksaan pesawat yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji. Kemenhub menjamin seluruh pesawat dalam kondisi laik terbang.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti memastikan penyelenggaraan angkutan haji tahun ini berlangsung lancar. “Untuk keberangkatan haji di sepuluh embarkasi kami pastikan berlangsung dengan aman dan lancar. Begitu pula untuk kepulangan para jamaah,”ungkap Polana.
Ramp check dilakukan di 12 embarkasi haji. 12 bandara yang dijadikan embarkasi adalah Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Hang Nadim, Bandar Udara Adisumarmo, Bandara Sepingan, dan Bandara Kualanamu. Selain itu ada Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Bandara Juanda, Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Bandar Udara Syamsuddin Noor, Bandara Sultan Hasanuddin, Bandara Minangkabau, dan Bandara Soekarno Hatta.
Armada yang akan digunakan untuk angkutan haji dilayani oleh dua maskapai, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Garuda Indonesia melayani dengan 14 pesawat. Sedangkan Saudi Arabian Airlines menggunakan 18 pesawat.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Herson menambahkan pihaknya telah menerjunkan inspektur penerbangan untuk memastikan pesawat yang untuk mengantarkan calon jamaah haji dalam kondisi baik. Inspektur penerbangan OBU I bersama dengan inspektur penerbangan dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) melakukan ramp check sebelum pesawat diberangkatkan.
Bahkan pengawasan dilakukan di asrama haji. Tujuannya agar penumpang mematuhi aturan sehingga tidak mengganggu selama penerbangan. ”Kami menerjunkan para inspektur penerbangan bidang keamanan untuk memastikan bahwa seluruh segel bagasi calon jamaah haji tidak rusak atau putus sampai bagasi tersebut masuk pesawat” ujar Herson.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun memberi apresiasi. Menurutnya, fasilitas yang diberikan sudah cukup baik. Dalam peninjauan tersebut juga dilakukan ramp check untuk memastikan keamanan dan keselamatan bagi para jamaah haji. ”Tadi (kemarin, Red) saya juga sempat bicara di cockpit dan ada sedikit semacam ramp check,” ungkapnya. (Jawa Pos/JPG)