eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Kebutuhan pelayaran angkutan penumpang terus berkembang. Untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menerapkan kebijakan baru dengan menjual tiket sesuai jumlah tempat duduk (seat) atau kapasitas kapal. Kebijakan ini mulai berlaku pada Kamis, 1 Agustus 2019.
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan menerapkan kebijakan penjualan tiket sesuai kapasitas seat atau tempat tidur yang terpasang di kapal. Kebijakan pengaturan penjualan 1 tiket 1 tempat tidur atau one man one seat akan diberlakukan di seluruh kapal mulai Kamis, 1 Agustus 2019 mendatang.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro kebijakan tersebut sekaligus menghapus ketentuan sebelumnya yang tiket nonseat selama periode angkutan Lebaran 2019 lalu.
Untuk menerapkan ketentuan ini PT Pelni (persero) tidak akan memberikan toleransi terhadap kelebihan penumpang seperti sebelumnya. Penjualan tiket diatur disesuaikan dengan kapasitas tempat tidur di kapal. Hal ini demi menjaga keselamatan dan kenyamanan selama pelayaran.
“Kami mendengar masukan dari pelanggan, terutama selama angkutan lebaran kemarin. Jumlah penumpang yang diangkut sesuai izin dispensasi yang kami peroleh dari Pemerintah. Karena periode Lebaran sudah usai, kami kembali memberlakukan kebijakan one man one seat,” terang Yahya Kuncoro dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/7).
Dia mengklaim, kebutuhan transportasi laut terus mengalami peningkatan. Terutama pada saat arus mudik Lebaran 2019. Hal itu yang membuat PT Pelni memberlakukan kebijakan penjualan tiket nonseat. Namun demikian kapasitasnya berdasarkan pada ketentuan yang diizinkan pemerintah. Kondisi itu berdampak pada jumlah pelanggan Pelni sejak awal 2019 yang terus mengalami peningkatan.
Tingginya pengguna jasa angkutan laut, karena masyarakat tidak memiliki pilihan lain untuk melakukan perjalanan jauh dengan harga terjangkau. Moda angkutan kapal adalah pilihan yang paling memungkinkan.
“Saat ini kapal Pelni selalu disesaki oleh penumpang. Tetapi karena kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik, satu-satunya solusi adalah menjual tiket sesuai kapasitas tempat tidur di kapal,” tuturnya.
Kini perseoran yang berdiri sejak 28 April 1952 itu, kini ini sedang merombak tampilan kapal. Mulai dari toilet, tempat sampah, vinil, restoran, dinding dan tanda-tanda di kapal dipermak lebih kekinian dan memudahkan konsumen.
“Kapal sebagai alat produksi dan sarana pelayanan kami perbaiki tampilanya agar penumpang lebih menikmati pelayaran bersama Pelni,” katanya.
Unutuk diketahui, kini Pelni mengoperasikan 26 kapal trayek nusantara, dengan 83 pelabuhan singgah, melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut 33.608 seat per hari. Selain itu Pelni juga melayani 46 trayek kapal perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 seat per hari.
“Kepada masyarakat kami menghimbau untuk dapat merencanakan perjalanannya dengan baik, sehingga dapat memesan tiket dari jauh hari untuk menghindari kehabisan tiket,” pungkasnya. (Jawa Pos/JPG)