eQuator.co.id – PUTUSSIBAU–RK. Komunitas Dayak Iban Manua Sungai Utik Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu menerima penghargaan Kalpataru 2019. Penghargaan ini diberikan dengan nominasi sebagai perintis, pengabdian, penyelamatan dan pembina lingkungan.
Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nadir mengatakan, penghargaan Kalpataru merupakan program yang sudah dicanangkan sejak tahun 1980.
“Ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi yang diberikan kepada individu maupun kelompok yang dinilai berjasa dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan, dan membina perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan,” jelas Naisr.
Nasir mengatakan bahwa, Kabupaten Kapuas Hulu sudah memiliki Peraturan Bupati (Perbup) tentang cagar budaya dan lingkungan hidup.
Ia pun berharap perolehan penghargaan ini bisa memotivasi desa-desa yang lain di kabupaten ini untuk membawa perubahan dalam pengembangan desa.
“Saya berharap agar ada program yang berkelanjutan terkait komunitas-komunitas yang telah mendapat penghargaan Kalpataru ini,” seru Nasir.
Masyarakat Dayak Iban kampung Sungai Utik menjadi salah satu pelindung hutan hujan tropis. Selain itu, wilayah Sungai Utik adalah hutan adat pertama yang menerima sertifikat Pengelola Hutan Berbasis Masyarakat Lestari ( PHBML ) dari lembaga Ekolabel Indonesia pada tahun 2008. (dRe)