eQuator.co.id– KUBU RAYA-RK. Pengembangan dan inovasi dalam budidaya jagung dan produk olahan turunannya di Kawasan Agropolitan Rasau, Kabupaten Kubu Raya dinilai sukses.
Kusuksesan tersebut tidak lepas dari pola pertanian terintegrasi di lahan gambut dengan skema program Dana Inovasi Responsif atau Responsive Innovation Fund (RIF), hasil kemitraan pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas dan pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC). Berlangsung sejak April 2018 hingga Juni 2019.
Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia dan Timor Leste, Peter MacArthur mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya atas kesuksesan pengembangan inovasi melalui program RIF tersebut.
“Atas nama pemerintah Kanada, saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran pemerintah daerah dan mitra atas kesuksesan pengembangan inovasi ekonomi daerah yang coba kami dorong melalui program RIF,” ujar Peter di Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (17/7).
Peter mengaku gembira mengetahui banyaknya kemajuan yang telah diraih melalui program RIF di Kubu Raya. Di antaranya pembukaan lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat berbasis pengembangan komoditas jagung di Kawasan Agropolitan Rasau Raya.
Dirinya berharap berbagai inovasi yang dipilih akan sukses dan dapat berkontribusi bagi pengembangan ekonomi di daerah masing-masing.
“Kami dengan Bappenas bekerja sama dalam pemilihan lokasi ini untuk kerja sama dalam pengembangan ekonomi lokal. Salah satu kriteria kenapa lokasi ini (Kubu Raya) dipilih adalah karena kuatnya komitmen dan kepemimpinan dari pimpinannya, yaitu Bupati Kubu Raya dan jajaran,” tutur Peter.
Peter menerangkan, agenda pembangunan dalam RPJMN menegaskan pentingnya kebijakan, program, dan kegiatan yang nyata dan terukur untuk mendorong percepatan pembangunan perdesaan dan daerah. Pengembangan ekonomi lokal, menurutnya, merupakan penopang utama kinerja perekonomian nasional.
“Selaras tujuan tersebut, pemerintah daerah dipandang mampu melakukan berbagai inovasi pembangunan ekonomi jika ditunjang dengan dukungan teknis dan perangkat yang tepat,” jelasnya.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menilai program RIF punya dampak penting karena berisi upaya pemberdayaan ekonomi lokal.
Bagi Kubu Raya, kata Muda, hal tersebut adalah peluang. Di mana ada kawasan perdesaan yang dipercaya oleh pemerintah pusat dan pemerintah Kanada sebagai lokasi pelaksanaan program.
“Di sini yang dilakukan adalah pemberdayaan dan peningkatan kapasitas serta fokus kepada kawasan agropolitan. Pilihannya adalah produksi jagung dan pengolahan berbagai produk turunannya. Sehingga sifatnya supaya kawasan perdesaan itu produknya tidak terlalu banyak tapi fokus kepada potensi yang ada di enam desa di kawasan agropolitan, yaitu Desa Rasau Jaya Umum, Rasau Jaya 1, Rasau Jaya 2, Rasau Jaya 3, Bintang Mas, Pematang Tujuh, dan Sungai Bulan,” terang Muda.
Muda mengungkapkan, model pengembangan di Kawasan Agropolitan Rasau Raya nantinya akan direplikasi di kawasan perdesaan lainnya di Kubu Raya.
“Ini kan sebagai model dari inovasi cara untuk memperkuat produk dalam satu kawasan perdesaan,” ujarnya.(sul)