eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Sinergisitas Polri-TNI beserta Forkopimda begitu terasa. Setidaknya terlihat kegiatan di Upacara dan Syukuran HUT Bhayangkara ke 73 yang digelar di lapangan Januraga Polda Kalbar, Rabu, (10/7) pagi.
Hari Bhayangkara yang jatuh setiap 1 Juli kemarin berlangsung meriah. Mewakili TNI, Pangdam XII Tanjungpura Herman Asaribab mengucapkan selamat HUT Bhayangkara ke 73.
“Kami dari TNI baik Darat, Laut dan Udara mengucapkan selamat HUT Bhayangkara ke 73 bagi saudara saya yang melaksanakan tugas baik seluruh Indonesia, khususnya yang berada di Kalbar,” katanya kepada wartawan, Rabu, (19/7) siang.
Herman berharap, dengan slogan promoter yang disampaikan oleh Kapolri, Kepolisian Republik Indonesia yang telah berusia 73 tahun menjadi semakin Profesional, Modern dan Terpercaya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya demi Negara, Bangsa dan menjadi maju.
Menurutnya, saat ini sinergisitas Polri, TNI dan Forkopimda sudah sangat baik. Mereka pun tetap kompak untuk membangun Kalbar semakin baik dan maju kedepan.
“Hal itu dapat dilihat saat ini, bagaimana Gubernur merangkul Kapolda, kami seluruhnya TNI sehingga program pembangunan dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pun berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Yang paling penting kata dia, bagaimana dengan Sinergisitas yang ada dapat memastikan kondisi Kalbar tetap aman dan kondusif.
“Intinya kita mengharapkan masyarakat Kalbar berada pada kondisi yang kondusif dan aman dimana saja dia berada. Sehingga apapun yang dilakukan rasa aman tetap dirasakan karena keberadaan Gubernur, Polri dan TNI,” ujarnya.
Atas nama masyarakat dan pemerintah Provinsi Kalbar, Sutarmidji pun mengucapkan selamat Hari Bhayangkara yang ke 73 kepada personil kepolisian Polda Kalbar. Gubernur mengatakan sinergisitas sangat diperlukan dalam pembangunan Kalbar kedepan. “Karena pembangunan itu baru bisa lancar kalau iklim dan kondisi lapangan kondusif,” katanya.
Untuk itulah sinergisitas yang terjalin tetap terus terjaga. Salah satu wujud sinergisitas beberapa waktu lalu ia beserta Kapolda, Pangdam dan Jajaran Forkopimda melakukan launching pembangunan Sekolah Polisi Negara (SPN) Kalbar di Kota Singkawang. Ia melihat lokasi tersebut sangat bagus untuk menempa postur polisi yang dapat menjawab tantangan kedepan.
“Saya berharap kedepan lahirnya polisi yang profesional dan berprestasi itu dari tempaan Kalimantan Barat, sehingga polisi yang melindungi, mengayomi dan melayani,” tuturnya.
Gubernur meminta kepada masyarakat agar bersifat positif saat pihak kepolisian dalam menegakkan hukum jangan dipandang sebagai hal negatif. “Kita perlu sosialisasikan ke masyarakat, ketika Polisi menegakkan suatu aturan perundang-undangan jangan dianggap sebagai kriminalisasi. Kenapa itu terjadi, selama ini hal-hal yang melaggar aturan sering ditoleransi sehingga ketika itu terakumulasi aturan harus ditegakkan orang menganggap itu adalah kriminalisasi, padahal tidak demikian,” pesannya.
Tantangan kedepan bagi kepolisian yaitu aturan yang ada saat ini akan tersaingi dengan kemajuan teknologi apapun termasuk kualitas kejahatan kedepannya.
“Kemudian tantangan Polri kedepan aturan selalu satu langkah kebelakang dari pada kemajuan teknologi apapun, termasuk kualitas kejahatan kedepannya,”imbuhnya.
Sementara yang bisa melahirkan hukum adalah hakim. Sedangkan Polisi dan Jaksa walaupun penegak hukum tidak bisa melahirkan hukum, dan hanya menafsirkan.
” Sementara dalam menafsirkan pasal-pasal itu juga tidak gampang. Sehingga jangan dianggap apabila satu kasus lama ditangani bukan sengaja lama, tetapi mencari pasal yang tepat,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono mengapresiasi seluruh warga Kalbar terutama Forkopimda yang telah bersinergi, berpartisipasi dan berkalaborasi, sehingga dapat mewujudkan situasi yang benar-benar aman, damai dan sejuk.
“Kita ingin Kalbar benar-benar berkibar sesuai dengan maknanya. Benar-benar bisa unggul disetiap hal. Disetiap kompetisi dengan teman-teman kita lainya,” katanya.
Dapat dimulai dari program-program pembangunan dan program mensejahtrakan masyarakat Kalbar.
Selama ini ketika menjabat sebagai Kapolda pihaknya secara under track menegakkan aturan hukum baik internal maupun aturan hukum lainya. Bahkan di internalnya sendiri beberapa anggotanya pun, kata Didi, terpaksa dipecat jika terlibat dengan Narkoba.
“Kalau Narkoba tidak ada maaf. Tidak ada ampun. Sehingga siapapun dia kalau sudah berafiliasi dengan narkotika, kita lepas,” tegasnya.
Didi megatakan saat ini ada peningkatan kepercayaan publik kepada institusi Polri yang semula ditahun 2016 Polri masuk peringkat tiga kebawah. Di tahun ini mendapatkan peringkat tiga ke atas. Hal ini kata dia, tidak lepas dari tiga tolak ukur bagaimana berkinerja dengan baik, membangun kultur yang baik, serta memenej teman-teman media.
“Sehingga hal-hal yang sudah kita lakukan dan tengah dilakukan harus di publis ke publik, sehingga publik lah yang menilai kinerja institusi pemerintahan termasuk Polri,” tandasnya.
Upacara Peringatan HUT Bhayangkara di Lapangan Bhayangkara Jananugara dengan Inspektur Upacara Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono juga dihadiri Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Herman Asaribab, Gubernur Kalbar H Sutarmidji, Lanud Supadio Marsma TNI Palito Sitorus, Wadan Lantamal XII Kolonel Mar Bambang Hadi Suseno, jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat dan agama.
Laporan: Andi Ridwansyah
Editor: Mohamad iQbaL