eQuator.co.id – PUTUSSIBAU-RK. Desa Sungai Uluk Kecamatan Putussibau Selatan bisa menjadi contoh desa lainnya di Kabupaten Kapuas Hulu dalam pengelolaan keuangan desa. Baik itu Alokasi Dana Desa maupun Dana Desa (DD).
Pasalnya, desa yang dipimpin oleh Marsensiana Erni ini mengedepankan prinsip transparansi serta partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan yang ada. Hal ini sejalan dengan program padat karya tunai (PKT) yang digagas pemerintah pusat agar dilaksanakan setiap desa.
Sehingga wajar, kalau Desa Sungai Uluk ini bisa masuk dalam nominasi 50 besar dari sekitar 70 ribu desa Se Indonesia pada penilaian lomba Padat Karya Tunai tahun sebelumnya.
Didi, Kasi Pemerintahan Desa Sungai Uluk mengungkapkan, dalam pelaksanaan pembangunan pihaknya berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga setiap program pembangunan di desa berjalan lancar. “Contoh dalam pelaksanaan pekerjaan jalan di desa, itu kita tekankan prinsip partisipasi. Artinya dengan melibatkan masyarakat desa kita sendiri yang butuh pekerjaan. Kita tidak batasi, asalkan dia bisa bekerja dengan baik,” tutur Didi, kemarin.
Apalagi dana desa menargetkan terbentuknya sebanyak mungkin lapangan kerja di desa “Program padat karya tunai ini kan prinsipnya dari, oleh dan untuk masyarakat,” ujar Didi.
Menurut Didi, jika pelaksanaan program itu mengacu pada aturan, maka tidak ada yang sulit dilaksanakan. Sebagai aparatur desa kata Didi, pihaknya mesti bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan program yang didanai menggunakan anggaran pemerintah. “Kita bersyukur, pemerintah mengalokasikan dana besar untuk desa, sehingga, kita bisa mengembangkan desa seperti sekarang. Ini untuk peningkatan pembangunan desa serta mensejahterakan masyarakat di desa,” kata Didi.
Oleh karenanya, Didi meminta masyarakat terus mendukung setiap pelaksanaan pembangunan di desa. Tentunya, bekerja dengan penuh rasa tanggungjawab. “Karena pembangunan di desa yang kita laksanakan di desa itu untuk kepentingan masyarakat desa juga. Maka saya sering tekankan setiap pekerjaan itu harus mengutamakan kualitas dan sesuai perencanaan,” jelasnya.
Didi berharap, ke depan setiap program baik pembangunan fisik maupun yang sifatnya pemberdayaan masyarakat terus ditingkatkan. Apalagi desa Sungai Uluk diusulkan sebagai desa mandiri. Artinya kelak sudah mampu mengelola setiap potensi yang ada untuk dijadikan sumber pendapatan bagi desa itu sendiri. “Maka sekarang kita terus kejar target-target pembangunan yang ada hingga tuntas,” pungkasnya.
Laporan : Andreas
Editor : Ambrosius Junius